Polisi Kejar Jambret yang Tewaskan Pasutri di Romokalisari
Aparat kepolisian mengejar pelaku penjambretan yang menyebabkan pasangan suami istri (pasurtri) meninggal dunia karena tertabrak bus usai tasnya diambil secara paksa di Jalan Romokalisari.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku yang menjambret pasutri hingga meninggal dunia.
Saat ini, Mirzal juga telah memerintahkan anggotanya untuk mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Mereka diintruksikan untuk mencari saksi mata dan rekaman CCTV di sekitar lokasi.
"Kemarin kita turun langsung ke TKP, terus konsolidasi dengan tim untuk mengejar pelakunya. Saya mohon doanya, supaya pelaku terungkap,” kata Mirzal, Selasa, 7 Juni 2022.
Mirzal mengungkapkan, aksi penjambretan yang menyebabkan dua orang korban meninggal dunia di tempat tersebut terjadi pada Minggu, 5 Juni 2022, lalu sekitar pukul 17.00 WIB.
Ketika itu, kata Mirzal, pasutri tersebut tengah mengendarai kendaraanya melintas di Jalan Romokalisari. Namun, secara tiba-tiba ada dua orang berboncengan yang berusaha menyalip.
Ternyata, dua orang tersebut merupakan penjabret yang berusaha mengambil tas milik korban. Karena terjadi aksi saling tarik, pasutri itu tak bisa menjaga keseimbangan kendaraanya.
Kedua korban akhirnya terjatuh ke sebalah kiri, sedangkan sepeda motornya terguling ke arah kanan. Di sisi lain, ada bus jurusan Bojonegoro-Surabaya yang melintas yang akhirnya menewaskan mereka.
“Kondisi korban meninggal, kedua korban pasutri meninggal dunia. Salah satunya, yang perempuan itu guru salah satu sekolah di Kabupaten Gresik," jelasnya.
Untuk saat ini, Unit Resmob Sat Reskrim Polrestabes Surabaya bersama dengan Unit Reskrim Polsek Benowo tengah mencari pelaku. Sedangakan Unit Laka Lantas bertugas untuk mencairkan asuransi.
“Ini kita lagi koordinasi dengan penyidik Laka Lantas Polrestabes Surabaya untuk terkait jasa raharja. Korban meninggalkan dua anak dan satu mertua," ucapnya.