Polisi Kawal Pelaksanaan PIN Usai Sampang Ditetapkan KLB Polio
Anggota Polres Sampang mengawal pelaksanaan pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Kabupaten Sampang. Para anggota polisi mendampingi tenaga kesehatan dari Dinkes Sampang di Kecamatan Camplong, Kecamatan Pangarengan dan Kecamatan Sampang mulai Selasa 16 Januari 2024 lalu.
Menurut Kasi Humas Polres Sampang Ipda Sujianto personil Polres Sampang hadir di acara Sub PIN Polio yang di Puskesmas, Posyandu, satuan pendidikan (Paud, TK, SD/sederajat) serta pos imunisasi lainnya.
“Polres Sampang mendukung pemerintah dalam mengatasi kejadian luar biasa virus polio di Kabupaten Sampang,” ujarnya dikutip polressampang, Kamis 18 Januari 2023.
Kehadiran anggota polisi berseragam lengkap membantu tenaga kesehatan mengatur anak-anak yang akan mendapatkan imunisasi polio. Hal ini juga menambah rasa aman Nakes saat memberikan pelayanan imunisasi.
Menurutnya, kejadian luar biasa Virus Polio di Kabupaten Sampang menjadi salah satu pembahasan Kapolres Sampang AKBP Siswantoro kepada PJU Polres Sampang.
Kementerian Kesehatan menemukan sembilan kasus polio pada anak ditempukan di Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Sembilan anak yang terindentifikasi kasus polio tidak menunjukkan gejala lumpuh layu.
Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengenalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Reion Rondonuwu, kasus polio yang ditemukan hasil dari surveilans Acute Flaccid Paralysis (AFP) terhadap 30 anak. Menyusul ditemukannya dua kasus lumpuh layu yang ada di Pulau Madura.
“Sembilan anak di Sampang itu yang positif. Tapi mereka belum ada gejala,” ujarnya pada wartawan Jumat 12 Januari 2024.
Menurut Maxi Reion munculnya kasus polio karena beberapa faktor. Di antaranya cakupan imunisasi rendah, baik untuk pemberian polio tetes (OPV) 4 maupun polio suntik (IPV) 1.
Untuk antisipasi kejadian luar biasa (KLB) di daerah tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo menargetkan memberikan antibodi kepada 80.206 anak usia 0-7 tahun dengan vaksin oral polio vaccine type 2 (nOPV2). Upaya itu dilakukan guna mengantisipasi virus polis menyerang anak-anak di kabupaten ini.
Advertisement