Polisi Kantongi Keberadaan Pelaku Penganiaya Bocah SD di Kupang
Upaya pencarian pelaku penganiayaan terhadap bocah SD berinisial JM, 12 tahun, warga Jalan Kupang Krajan V-A Surabaya menemui titik terang. Polisi saat ini telah mengetahui keberadaan pelaku.
"Betul, kami sudah mengantongi tempat persembunyian pelaku," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Oki Ahadian ketika dikonfirmasi, Kamis, 10 Juni 2021.
Oki menambahkan, saat ini Polrestabes Surabaya telah menerjunkan personel untuk menjemput pelaku di lokasi persembunyian. "Tim kami sedang merapat ke sana," jelasnya.
Meski demikian, Oki belum menjelaskan secara detail persembunyian terduga usai melakukan penganiayaan terhadap bocah SD di kamar kosnya.
"Tempat persembunyiannya di luar kota Surabaya. Saya gak bisa menyebutkan detailnya," katanya.
Oki berjanji membuka ke publik identitas pelaku penganiayaan apabila sudah ditangkap. Karena ini bagian dari transparansi penanganan kasus. "Ditunggu saja semoga segera ditemukan," kata dia.
Sebelumnya, polisi tengah selidiki pelaku penganiayaan bocah SD berinisial JM, 12 tahun, yang ditemukan dalam keadaan bersimbah darah. Korban mengalami luka di bagian kepala. Korban ditemukan di sebuah kamar kos, Jalan Kupang Krajan V-A Surabaya.
Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu Arief Rizky Wicaksana mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan untuk menemukan bukti terkait dugaan penganiayaan tersebut.
"Kami akan segera memanggil saksi dari keluarga korban. Kita sudah koordinasi dengan keluarga korban. Kami selidiki dulu," kata Arief, Selasa, 1 Juni 2021.
Kasus penganiayaan ini dilaporkan ke polisi oleh paman korban bernama Fugita Purnama, 36 tahun, Jumat, 28 Mei 2021.
Kejadian itu, diketahui oleh kakek korban pada Rabu, 26 Mei 2021, sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu, JM dicari keluarganya karena tidak kunjung pulang hingga pukul 12.00 WIB. Tak tahunya, JM ditemukan meninggal dengan berlumuran darah.
Fugita menduga, pelaku penganiaya adalah penghuni kos, yang berinisial WB, warga Garut, Jawa Barat, yang tinggal bersama istri serta dua orang anaknya.
"Dia orang baru. Saat kejadian ada saksi yang melihat mereka buru-buru keluar kamar kos," katanya.
Advertisement