Polisi Selidiki Aksi Penghadangan KH Ma'ruf Amin di Pamekasan
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur mendalami peristiwa penghadangan calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin, di Pamekasan, Madura, beberapa waktu lalu.
"Itu tinggal diinvestigasi. Masih kita investigasi dengan kepolisian setempat," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, saat ditemui di Mapolda Jatim, Kamis, 4 MAret 2019.
Barung menuturkan, kunjungan Kiai Ma'ruf tersebut sebenarnya bukan untuk berkampanye, melainkan melakukan ziarah kubur ke salah satu kakek buyutnya di Madura.
"Bukan kampanye, dia hanya ziarah kubur untuk melihat silsilah keturunannya," kata dia.
Namun mendekati lokasi, ada gerombolan massa yang membentangkan sepanduk paslon tertentu, di tengah jalan yang rencananya akan dilalui oleh rombongan Ma'ruf.
Melihat hal itu, polisi kemudian menyarankan kepada rombongan iring-iringan mantan Rais Aam PBNU tersebut untuk kembali, dan membatalkan ziarahnya tersebut.
"Itu massa banyak saja, kemudian melakukan hal-hal yang kurang kondusif, sehingga kita sarankan balik kanan supaya todak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Barung memastikan, bahwa polisi sudah benar-benar melakukan pengamanan di wilayah tersebut. Namun karena demi kemanan dan kondusifitas di sekitar lokasi, saran itu pun harus disampaikannya.
"Ya kita amankan, semua kita amankan, berjalan baik. Cuman kan polisi tidak ingin supaya berkelanjutan dari pada kasus ini, ini kita amankan supaya kondusif tidak melebar ke mana-mana," kata dia.
Pihaknya pun berharap agar kejadian pengadangan serupa tak terulang kembali. Masyarakat, kata dia, harus menjalani pesta demokrasi dengan baik dan tak mencederai pihak manapun.
"Ya kita harapkan juga semua masyarakat yang mendengar, melihat, menyaksikan, jangan lagi terbelah karena kita ini pesta demokrasi. Bagaimana menjalankan pesta demokrasi itu dengan baik dan tidak ada yang mencederai," pungkasnya. (frd)