Polisi dan TNI Tuntaskan Tour de Borobudur XX Lebih Cepat
Hari kedua pelaksanaan Tour de Borobudur XX, Minggu 16 Agustus 2020 berlangsung lancar dan lebih cepat finish. Tour de Borobudur (TdB) kali ini diikuti oleh anggota dari Polisi dan TNI.
Kuota peserta dibatasi 35 cyclist dan ditambah road captain serta official menjadi total 50 cyclist. Titik start masih tetap sama di halaman kantor Bank Jateng persis di tengah Kota Semarang tepat jam 06: 00 WIB pagi.
Panitia tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat. Setiap peserta harus melalui tes suhu tubuh, mencuci tangan, dan masuk bilik disinfektan.
Penggunaan masker jadi suatu kewajiban dan berulang kali diserukan oleh panitia di titik start. “Pelepasan rombongan kali ini dilepas oleh Sulistyo, S.Pd, MM selaku Sekretaris Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah,” kata Hendra Dharmanto, salah satu panita dari Semarang Bicycle Association (Samba), even organiser TdB 2020.
Seluruh peserta melewati rute sejauh 111 km memasuki Siliwangi, Pasar Jrakah, TB Berkah Putra Mijen, RM Buaian Gelombang Banaran Ungaran Barat. Lantas dilanjutkan via Bergas, Bawen, Ambarawa, Desa Brongkol, Kopi Eva, Pucang.
“Lanjut lagi melewati Menowo, Artos Mall lantas finis di Candi Borobudur Magelang,” bilang Hendra. Karena kemampuan dari cyclist relatif sama dan mempunyai fisik yang kuat, maka kecepatan rombongan bisa tinggi meskipun rute menanjak dan rolling.
“Menu TdB tahun ini beda dengan tahun lalu. Awal start langsung diberi menu tanjakan arah Gunung Pati sampai dengan Ungaran. Selepas pitstop dua di RM Rahayu kecepatan peloton lumayan tinggi antara 40-45 kmh,” bilang Iptu Subhan, anggota Polri yang berdinas di Akademi Kepolisian ini.
Senada dengan Subhan, Kombes Dadik Soesetyo, Direktur Akademik Akademi Kepolisian ini merasa rute ini sangat menantang. “Tanjakan di kawasan Ngaliyan menuju perumahan BSB lumayan berat. Tanjakannya syahdu,” bilang pria yang berdinas di Akpol Semarang sejak Desember 2019 ini.
Tapi Dadik sukses menyelesaikan rute TdB hari kedua ini dengan baik. Dan yang sangat menyenangkan untuknya adalah bisa bertemu dengan teman-teman goweser dari Polri Jateng.
“Setiap even pasti berkesan untuk saya. Karena saya bisa bertemu dengan teman baru. Sesuai dengan motto kami yaitu salam dua pedal satu aspal sejuta sahabat,” tuturnya.
Dadik juga merasa puas karena panitia sangat profesional mengorganize even di tengah wabah Covid yang tak kunjung usai ini. “Mereka sangat fokus pada protokol kesehatan tak bosan terus mengingatkan untuk physical distancing, cuci tangan, pakai masker dan hand sanitizer,” puji Dadik yang sangat tersanjung karena terus ditemani oleh Juwanto, road captain dari Samba.
Sesampai di garis finis di Pendopo Witharka kawasan Candi Borobudur sekitar jam 11:00 WIB. Beberapa peserta bersama road captain gowes balik ke Semarang. “Tepat jam 12.30 WIB setelah makan siang dan sholat kami gowes balik pulang,” bilang Subhan.
Pria pengguna sepeda Focus ini menjadi lokomotif yang “menarik” rombongan. “Hampir 60 persen rute balik Semarang adalah tanjakan hingga Bawen. Kami satu kali pitstop di kawasan Jambu,” tuturnya.
Akhirnya, sekitar jam 16:00 WIB rombongan ini finish di kantor Akpol Semarang. Mereka menyelesaikan gowes sejauh 206,8 km hari ini.
Gelaran hari kedua TdB XX ini dinilai lebih lancar dari sisi konsistensi protokol kesehatan. Memang, Hendra mengakui bahwa protokol kesehatan ini jadi fokus utama panitia. Bahkan dirinya sudah mendapatkan cara jitu untuk physical distancing saat start.
“Mulai minggu depan, sistem start akan dibuat seperti MotoGP. Jadi akan ada garis atau penanda lokasi peserta. Jadi bisa agak berjauhan sesaat sebelum start itu,” tuturnya.
Tak lupa, Lo Tik Yong, pentolan Samba mengucapkan terima kasih pada Bank Jateng, BNI46, United Bike, FRES, Antangin, Herbana, Kalia, Wahoo, INA, Specialized, Santini, dan Strive atas terselenggaranya even Tour de Borobudur XX 2020 ini.
Advertisement