Polisi dan Tim Pengendali Inflasi Bojonegoro Sidak Gudang Beras
Tim gabungan antara Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bojonegoro menggelar inspeksi mendadak (Sidak) di gudang beras Bulog Kecamatan Kalitidu dan gudang beras mitra Bulog di Kecamatan Ngasem, Kamis 22 Februari 2024. Menyusul harga beras mahal yang terjadi satu bulan terakhir ini.
Sidak diikuti Satreskrim Unit Tindak Pidana Ekonomi (Pidek), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Perekenomian dan Sumber Daya Alam (SDA) dan Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro.
Tim TPID Kabupaten Bojonegoro menuju ke gudang beras Bulog Desa Sumengko Kalitidu disambut Pimpinan Cabang Perum Bulog Bojonegoro, Ferdian Darma Atmaja. Kemudian dilanjutkan ke gudang beras mitra Bulog di Kecamatan Ngasem Bojonegoro.
Kepala Cabang Perum Bulog Bojonegoro, Ferdian Darma Atmaja menyampaikan beras di gudang Bulog bagus untuk dikonsumsi masyarakat. Untuk stok beras wilayah Kabupaten Bojonegoro sangat aman hingga bulan Juni 2024.
“Menjelang bulan Ramadan stok beras di Bulog Cabang Bojonegoro aman hingga bulan Juni 2024 atau masa panen berikutnya,” ujarnya pada wartawan Kamis 22 Februari 2024.
Ferdian menambahkan terkait kenaikan harga di pasaran karena belum ada panen sehingga sisi produksi berkurang.
“Kami dapat perintah dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk membanjiri stok beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) di pasaran. Selain itu, akan bekerjasama dengan instansi terkait untuk melakukan operasi pasar di kecamatan-kecamatan,” imbuhnya.
Kepala Unit (Kanit) III Tindak Pidana Ekonomi (Pidek) Satreskrim, Ipda Dedi Hermawanto mengatakan, pengecekan stok dan harga itu merupakan kelanjutan dari kegiatan rutin Tim TPID Kabupaten Bojonegoro. Menyusul atas kenaikan harga beras dalam beberapa pekan terakhir.
“Kami cek ketersediaan stoknya, pasokan bahan gabahnya. Apa ada masalah atau tidak. Untuk saat ini stok beras masih aman hingga bulan Juni nanti. Selain itu, juga dilakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga di pasaran kembali normal,” ujarnya.
Dedi mengimbau masyarakat agar tenang dan tidak panik terkait stok sembilan bahan pokok (sembako) khususnya beras. “Jadi masyarakat tidak perlu borong sembako atau beras untuk disimpan di rumah,” tandasnya.