Polisi Dalami Penyebab Kematian Dua Mahasiswa UIN Malang
Jajaran Satreskrim Polres Batu sedang menyelidiki penyebab kematian dua mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang, Jawa Timur. Korban meninggal ketika mengikuti diklat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pencak silat di kampus tersebut.
Kegiatan diklat UKM Pencak Silat Pagar Nusa UIN Maulana Malik Ibrahim tersebut berlangsung selama tiga hari, 5-7 Maret 2021 yang mengambil lokasi di salah satu SMK di Karangploso dan titik terakhir di Coban Rais, Tlekung, Kota Batu.
"Dalam kegiatan ini ada dua korban yang meninggal dunia. Satu korban berasal dari Bandung inisial MRP dan korban kedua berasal dari Lamongan dengan inisial MFL," ujar Kapolres Batu, AKBP Catur Cahyono Wibowo, pada Senin 8 Maret 2021.
Catur mengatakan bahwa kedua korban tersebut meninggal dunia dalam perjalanan ketika akan mendapatkan perawatan tim medis setelah mengikuti diklat di lokasi Coban Rais, Tlekung, Kota Batu pada Sabtu 6 Maret 2021 sekitar pukul 15.00 WIB.
"Kegiatan ini tidak minta izin ke kami. Maupun Satgas Covid-19, tidak ada sama sekali. Dari pihak universitas pun tidak ada dimintai izin. Jadi tanpa sepengetahuan pihak kampus maupun aparat setempat," katanya.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman kasus untuk mengetahui penyebab meninggalnya dua orang mahasiswa UIN Malang tersebut. Catur mengatakan total ada 11 saksi yang diperiksa baik dari peserta maupun pihak kampus.
Kasatreskrim Polres Batu, AKP Jeifson Sitorus menambahkan bahwa salah satu korban berinisial MFL meninggal terlebih dahulu dan dilarikan ke Puskesmas, Karangploso, Kabupaten Malang dan MRP asal Bandung, dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Karsa Husada, Kota Batu.
"Jadi keluarga menolak diotopsi. Namun dalam surat pernyataan tersebut dikatakan apabila kepolisian menemukan bukti dugaan ada tindak pidana maka dapat kami lakukan otopsi. Akan kami lakukan pembongkaran," ujarnya.
Selain itu, ujar Jeifson, pihaknya juga masih berkoordinasi dengan tim medis dari Puskesmas Karangploso dan RS Karsa Husada, Kota Batu, terkait apakah ada laporan terkait adanya luka fisik di jenazah kedua korban tersebut.
"Untuk menilai kegiatan ini fisik ringan atau berat akan kami tanyakan SOP-nya untuk pembaitan ini apakah memang sesuai standar apa tidak. Kami masih menunggu dari pihak medis terkait kondisi jenazah saat dibawa ke sana," katanya.