Polisi Dalami Penyabab Kecelakaan Rombongan Hanura di Ngawi
Anggota Polisi Lalu Lintas Polres Ngawi menyelidiki penyebab kecelakaan maut bus pariwisata nomor polisi W-7401-UO yang membawa rombongan anggota Partai Hanura di ruas jalan Tol Ngawi-Solo, pada Minggu 4 Januari 2024.
Akibat kecelakaan itu, tiga korban meninggal dunia dan belasan penumpang lainnya mengalami luka-luka. Tiga korban meninggal yaitu sopir bus, Catur Pancoro, asal Tulangan Sidoarjo. Kemudian Hadi Umar F,21, tahun, warga Mojo Lebak Mojokerto, dan Aditya S,38, tahun, warga Cungkup Pucuk Lamongan.
Menurut Kanit Gakkum Satlantas Polres Ngawi, Ipda Yudhi Irawan, hasil pemeriksaan bus pariwisata PO Efa Transjaya, diduga laju bus hilang kendali, setelah kendaraan itu menyalip truk di depannya. Akibatnya bus yang membawa 50 penumpang itu menabrak pembatas jalan tol.
“Diduga pengemudi hilang kendali saat berusaha mendahului truk di depannya hingga banting setir ke kanan,” ujarnya dikutip vivanews, Minggu 4 Februari 2024.
Kecelakaan maut yang menimpa bus Pariwisata Efa Trans Jaya berpelat nomor W 7401 UO mengangkut rombongan Satgas Partai Hanura terguling di Tol Ngawi-Solo KM 554+600 A. Lokasinya masuk Desa Pengkol Kecamatan Mantingan Ngawi, Jawa Timur, Minggu 4 Februari 2024 pagi.
Tiga orang meninggal dunia. Yaitu sopir bus, Catur Pancoro, asal Tulangan Sidoarjo. Pria berusia 47 tahun ini meninggal dunia saat dilakukan perawatan di rumah sakit.
Dua lainnya merupakan penumpang bus meninggal dunia di lokasi kecelakaan. Mereka adalah Hadi Umar, usia 21 tahun, asal Mojo Lebak Mojokerto; dan Aditya Sapulete, usia 38 tahun, warga Cungkup Pucuk Lamongan. Sebanyak 24 orang dirawat di RS Widodo Ngawi dan beberapa orang mengalami luka ringan.
Bus yang ditumpangi rombongan Satgas Hanura ini akan pulang ke Surabaya setelah mengikuti kampanye akbar pasangan calon presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu 3 Februari 2024 lalu.