Polisi Dalami Kasus Perundungan Siswa SMP oleh Temannya Sendiri
Polresta Malang Kota akan melakukan penyelidikan terkait kasus perundungan yang dialami oleh siswa SMPN 16 Malang berinisial MS, 13 tahun, oleh ketujuh temannya.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata Harapantua Permata langsung membesuk MS di Rumah Sakit Lavallete, Kota Malang, pada Jumat 31 Januari 2020.
Leo mengaku, awalnya dia mendengar adanya dugaan kasus perundungan tersebut dari sejumlah pihak. Sehingga, dia memutuskan untuk memeriksa kondisi korban.
"Saya kan dapat info dari Ketua DPRD, sosial media, dan lain-lain bahwa ada peristiwa itu. Sehingga pertama ya saya mengecek korbannya dulu, apakah ada peristiwa kekerasan terhadap anak," terangnya.
Saat memeriksa kondisi korban, Leo mengaku melihat sejumlah luka memar di tubuh korban. Salah satunya di tangan dan kaki korban.
"Makanya nanti kan dari visumnya seperti apa. Apakah karena kecelakaan atau karena benda tajam benda tumpul diikat dan lain-lain. Itu nanti dokter yang akan menyatakan," jelasnya.
Polisi pun bakal menangani kasus ini secara khusus karena melibatkan anak. Yakni dengan melibatkan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Malang Kota.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Zubaidah langsung memanggil kepala sekolah, guru bimbingan konseling (BK) dan sejumlah siswa SMPN 16 Kota Malang untuk meminta keterangan terkait kasus perundungan tersebut.
"Kesimpulan sementara memang ada tetapi tidak kekerasan, itu guyon (bercanda). Jadi anak-anak itu guyon di masjid. Ini tadi ada tujuh anak temannya, sahabatnya MS, memberikan keterangannya," terangnya.
Zubaidah pun berencana untuk menjenguk korban yang saat ini sedang di rawat di Rumah Sakit Lavallete, Kota Malang, untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut.
Seperti diberitakan oleh ngopibareng.id sebelumnya, MS diduga menjadi korban perundungan oleh tujuh orang temannnya sendiri. Akibat perundungan ini, jari tengah MS memar nyaris diamputasi.
Kepala SMPN 16 Malang, Syamsul Arifin membenarkan adanya kejadian. Dia menyebut jika kejadian itu sebenarnya terjadi pada pekan lalu.
Advertisement