Polisi Dalami Kasus Penganiayaan Pelajar di Surabaya
Sejumlah pelajar mengalami penganiayaan di depan SMA Pringadi dan di samping SMAN 9 Surabaya, Jalan BKR Pelajar Surabaya. Polisi pun tengah bergerak menangani kasus, usai mendapatkan laporan.
Orang tua salah satu korban, Edy Irawan, 37 tahun, warga Jalan Demak Timur, mengatakan jika anaknya menderita luka-luka di tubuhnya akibat dipukul menggunakan batu hingga paving.
Berdasarkan informasi yang beredar, penganiayaan tersebut diduga dilakukan oleh alumni SMA 7 Surabaya, pada Minggu, 31 Juli 2022, lalu, sekitar pukul 01.00 WIB, dini hari. "Iya, salah satu yang menjadi korban anak saya," kata Edy, kepada awak media, Rabu, 3 Agustus 2022.
Selain anaknya, kata Edy, ada tiga pelajar lainya yang menjadi korban penganiayaan tersebut. Ia pun tak terima buah hatinya mendapatkan perlakuan penganiayaan dari pemuda lainya. "Yang saya tahu tiga orang, sama anak saya. Ini sudah ngawur, keterlaluan, sampai aniaya gini. Nggak terima saya sama alumni-alumni itu," jelasnya.
Dengan demikian, Edy pun akhirnya melaporkan penganiayaan yang dialami anaknya tersebut ke Mapolrestabes Surabaya, pada Senin, 1 Agustus 2022. Laporan itu juga sudah diterima. "Laporan kemarin pagi. Sudah diterima. Katanya sekarang masih dilakukan penyelidikan," ucapnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana membenarkan adanya laporan terkait penganiayaan di samping SMAN 9, Jalan BKR Pelajar.
Saat ini, kata Mirzal, pihaknya telah menerjunkan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya, guna melakukan penyelidikan lebih lanjut. "Kami terjunkan tim, dari Jatanras dan dibantu Unit PPA. Akan secepatnya dilakukan penyelidikan," kata Mirzal.
Mirzal mengungkapkan, penyelidikan terhadap kasus ini dilakukan menyusul adanya laporan dari salah satu orang tua korban ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), pada Senin, 1 Agustus 2022. “Laporannya sudah kami diterima. Sementara cukup itu ya. Nanti update nya kami sampaikan lagi. Mudah-mudahan bisa segera terungkap," ujar dia.
Advertisement