Polisi Dalami Dugaan Penggelapan Dana Masjid Al Islah Kenjeran
Polrestabes Surabaya lanjutkan proses penyelidikan atas kasus dugaan penggelapan dana pembangunan. Pelakunya diduga mantan takmir Masjid Al Islah yang berada di Jalan Kenjeran.
Hal tersebut diungkapkan oleh, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana. Dia mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan pemanggilan kepada beberapa orang saksi.
Mirzal mengungkapkan, setelah meminta keterangan kepada para saksi, pihaknya akan melengkapi alat bukti. Apabila sudah cukup, baru penyidikan akan dilanjutkan lebih mendalam.
“Kami sedang melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan interogasi para saksi terkait dan bila alat bukti cukup akan dinaikkan penyidikan,” kata Mirzal, ketika dikonfirmasi, Kamis, 24 Februari 2022.
Sementara itu, juru bicara para pelapor, Dodit mengatakan, memang sudah ada pemanggilan dari Polrestabes Surabaya. Di sana, dia diminta menunjukkan bukti-bukti serta dimintai keterangan.
“Sudah dipanggil kemarin pelapor untuk menunjukkan bukti dan memberi keterangan,” jelasnya.
Dodit berharap agar kasus penggelapan dana pembangunan Masjid Al Islah tersebut segera didalami oleh pihak Polrestabes Surabaya. Dan pelaku diberikan hukum yang setimpal dengan perbuatannya.
Sebelumnya, Wahid Ansori dilaporkan oleh masyarakat sekitar ke polisi. Pria 50 tahun, warga Gading Sekolahan I itu diduga menggelapkan dana pembangunan. Tak tanggung-tanggung, dananya mencapai miliaran rupiah. Statusnya saat itu sebagai Ketua Takmir Masjid Al Islah di Jalan Kenjeran 276.
Juru bicara para pelapor, Didik Suko Sutrisno mengatakan, laporan tersebut tercantum dalam Laporan Polisi Nomor TPL/B/174/I/2022/SPKT/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JATIM. Pria 46 tahun itu mengungkapkan, dugaan penggelapan dana itu muncul ketika beberapa pengurus Masjid Al Islah melihat progres pembangunan yang belum mencapai 50 persen. Padahal pembangunan dilakukan sejak 2018 silam.
Ketika itu, lanjut dia, dana pembangunan masjid sudah terkumpul sekitar Rp16-18 miliar. Sedangkan di rancangan anggaran bangunan (RAB) terhitung hanya menghabiskan biaya Rp 14,8 miliar.
“Dana yang sudah terkumpul sekitar Rp16 hingga 18 miliar, namun pembangunan masih berjalan masih 50 persen. Padahal di RAB-nya sendiri sebesar Rp 14,8 miliar selesai," kata Didik, ketika dikonfirmasi, Minggu, 20 Februari 2022.