Polisi Cuma Minta Data Kompetisi di Kantor Asprov PSSI Jatim
Sekretaris Umum PSSI Jawa Timur, Amir Burhanudin kembali memberikan update terkait kedatangan beberapa polisi dari Polda Jatim yang tiba-tiba datang ke kantor Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jatim, Kamis 27 Desember 2018 sore.
Amir mengatakan, kedatangan sejumlah polisi yang datang ini hanya semata-mata untuk melakukan koordinasi kompetisi yang sudah dan akan dijalankan Asprov PSSI Jatim.
"Kedatangan anggota polisi dari Polda ke Asprov itu terkait dengan koordinasi mengenai kompetisi yang sudah dan akan dijalankan. Yakni kompertisi liga 3, U-17, U-15, U-13 dan Piala Pertiwi," kata Amir, Jumat 28 Desember 2018.
Sementara mengenai adanya permintaan sejumlah dokumen, Amir membantah hal tersebut. Ia menyatakan pihak kepolisian hanya meminta data terkait kompetisi, tidak lebih.
"Mereka hanya meminta data terkait kompetisi dan struktur kepengurusan di Asprov yang sifatnya semata-mata untuk koordinasi. Tidak ada kecenderungan yang lain," lanjut dia.
Selain itu, Amir menyarankan pihak kepolisian untuk mengambil semua data kompetisi di Website PSSI Jatim. Karena semua sudah lengkap di sana.
"Terkait hasil semua kompetisi, kami mengarahkan untuk mengambil semua dari website PSSI. Jadi kalau ada kekurangan Polda bisa berkoordinasi dengan Asprov apapun yang diminta, PSSI Jatim akan koperatif," ujar dia.
Dengan adanya kejadian ini, Amir meminta semua anggota PSSI untuk tenang. Dan soal beberapa kasus yang menjerat exco PSSI pusat dapat dijadikan pelajaran berharga bagi semua pelaku sepak bola di Indonesia.
"Yang pasti kasus yang menjerat beberapa exco PSSI pusat dan beberapa pelaku sepak bola itu menjadi pelajaran untuk kita semua," kata Amir.
Bahkan Amir juga mengatakan turut prihatin dengan banyaknya pelaku sepak bola yang tersandung kasus suap dan pengaturan skor.
"Untuk pelanggaran hukum biarkan diproses Satgas bentukan Polri itu. Sedangkan untuk pelanggaran yang berkaitan dengan persepakbolaan biarkan diproses oleh Komdis PSSI," ucap dia. (hrs)