Polisi Buru Pelaku Pengeroyokan di Stadion Gajah Mada Mojokerto
Kasus pengeroyokan di selatan Stadion Gajah Mada, Mojosari, Mojokerto, videonya viral tengah ditelusuri polisi. Butuh satu hari pengusutan, identitas para korban akhirnya berhasil ditemukan.
Ternyata korban tidak hanya dua pemuda seperti video yang beredar. Hasil pendalaman polisi, jumlab korban ada tiga orang, yakni DRA usia 19 tahun; A, 20 tahun; dan F, 19 tahun. Ketiganya merupakan warga Kecamatan Kutorejo, Mojokerto.
Polsek Mojosari secara resmi menerima laporan korban pengeroyokan terjadi di kawasan Stadion Gajah Mada Mojosari. Kini, polisi tengah memburu para pelaku.
Diketahui, pengeroyokan terjadi pada Senin 10 Juli 2023 pukul 23.00 WIB. Kejadian itu terekam kamera ponsel warga lalu mengunggahnya ke medsos. Sehingga rekaman video tersebut menjadi perbincangan warganet.
Mengetahui video pengeroyokan itu viral, Unit Reskrim Polsek Mojosari langsung melakukan penelusuran. Anggota mencari keberadaan korban dan mengidentifikasi kejadian secara lengkap, termasuk mencari tahu pelaku.
Kasi Humas Polres Mojokerto Iptu Hari Cahyo mengatakan, tim yang dipimpin Kanit Reskrim Polsek Mojosari Iptu Bambang Sunandar berhasil menemukan identitas para korban malam harinya.
"Dengan cepat polisi berhasil menemukan identitas korban,” katanya, Kamis 13 Juli 2023.
Petugas mendatangi rumah korban berinisial DRA. Di sana, petugas menyarankan kepada DRA dan keluarganya agar melaporkan kasus pengeroyokan itu. DRA pun memutuskan datang ke Polsek Mojosari untuk membuat laporan resmi.
Berdasarkan keterangan DRA, kata Hari, sebelum dikeroyok sejumlah orang, DRA dan teman-temanya hendak menuju sebuah angkringan di selatan Stadion Gajah Mada, Mojosari. DRA berbonceng tiga dengan menggunakan sepeda motor Honda Beat warna merah.
Setibanya di lokasi kejadian, sepeda motor mereka hampir bersenggolan dengan pemotor lain yang tidak dikenal dan terjadi cek-cok. Keributan itu memantik amarah sejumlah orang di lokasi karena dianggap mengganggu.
Sejumlah orang yang tidak dikenal itu langsung menghampiri dan mengusir para korban. Beberapa orang diantara mereka juga melakukan pemukulan.
“Setelah kejadian tersebut, korban DRA bersama saksi F dan A langsung pulang ke rumahnya,” ungkap Hari.
Hingga kini belum diketahui identitas para pelaku pemukulan. DRA juga tidak mengenali sosok pelaku. Berbekal rekaman video pada saat kejadian yang telah beredar di medsos, polisi akan memburu para pelaku.
“(Yang melapor) Korbannya satu, selainnya sebagai saksi. Saat ini dalam proses penyelidikan polisi untuk menangkap pelakunya,” pungkas Kasi Humas Polres Mojokerto, Iptu Hari Cahyo.
Dikonfirmasi terpisah, Kanit Reskirm Polsek Mojosari Iptu Bambang Sunandar membenarkan jika korban atas nama RDA sudah membuat laporan resmi, Selasa, 11 Juli 2023 malam.
“Tadi malam saya cari korbannya, ketemu dirumahnya lalu kami interogasi. Kami tanyakan mau melapor atau tidak? Akhirnya dia mau melapor, kami bawa ke Polsek (11 Juli 2023) malam,” katanya.
Sebelum menemukan identitas korban, ia bersama anggotanya menggali informasi mengenai kejadian tersebut terhadap saksi di lokasi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari penjual angkringan, pengeroyokan oleh sejumlah orang itu karena korban mabuk. Mulanya, DRA dan temannya tiba-tiba datang ke angkringan dalam kondisi mabuk dan membuat onar.
Lantaran terganggu, sejumlah orang yang sedang nongkrong di angkringan melakukan pengusiran.
“Korban dua orang itu mabuk, terus buat onar, gitu katanya. Ngomongnya tidak enak akhirnya diusir terus dipukuli sama anak situ,” ungkapnya.
Namun, kepada polisi korban mengaku malam itu tidak terpengaruh minuman keras. Hanya saja korban mengakui jika sempat membleyer sepeda motornya.
“Kalau keterangan korban dia tidak mabuk. Tapi mau ngopi terus bleyer-bleyer,” kata Bambang.