Polisi Bentuk Timsus Selidiki Tewasnya Pelajar saat Tawuran
Kematian seorang pelajar SMK di Jalan Raya Pahlawan, Sidoarjo, Jawa Timur, masih belum terpecahkan. Satreskrim Polresta Sidoarjo membentuk tim khusus untuk menyelidiki pelaku dibalik peristiwa yang terjadi berdarah, Minggu, 10 Maret 2024 pukul 03.00 WIB.
Kasatreskrim Polresta Sidoarjo Kompol Agus Sobarnapraja mengatakan, saat ini anggotanya masih menyelidiki identitas pelaku. Meskipun ada dugaan pelaku merupakan oknum anggota perguruan silat, namun Kompol Agus belum bisa membenarkan hal tersebut.
“Saat ini masih proses penyelidikan, mohon waktunya,” ucap Agus singkat kepada Ngopibareng.id, Selasa 12 Maret 2024 sore.
Menurut informasi yang beredar, korban merupakan anak yatim piatu. Kedua orang tuanya sudah lama meninggal dunia. Sehari-hari, korban tinggal bersama paman yang dianggap sebagai orang tuanya sendiri sejak kecil. Siswa kelas XI SMK ini tinggal di Desa Plumbungan, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo.
Sebelum peristiwa yang merenggut nyawanya, korban dikabarkan sempat berpamitan kepada pamannya untuk nongkrong dan berkeliling bersama dua temannya, Lukmanul Al Hafiz usia 20 tahun, dan AFB usia 16 tahun.
Hingga akhirnya Minggu dini hari korban ditemukan kondisi tak bernyawa selepas dikeroyok oleh gerombolan pemuda bersajam di Jalan Pahlawan, Sidoarjo.
Jenazah korban kemudian langsung dikuburkan di sebelah makam ibunya di Makam Tembok Gede, Surabaya usai dilakukan otopsi.
Sementara itu, rekan korban yang bernama Lukmanul Al Hafiz mengalami luka patah di tangan dan kakinya hingga harus dioperasi. Sedangkan AFB kabur menyelamatkan diri.
Agus mengatakan bahwa dalam kasus kematian Ahmad Maulana ini, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin mengejar pelaku. “Ini masih proses, kami sudah bentuk timsus untuk kasus ini agar segera tertangkap pelakunya,” pungkasnya.