Polisi Belum Berani Pastikan Pemakaman Tiga Jenazah Bomber Surabaya
Sebelas hari pasca bom di Surabaya, masih ada tiga jenazah pelaku terduga teroris yang masih belum dimakamkan. Kepolisian Daerah Jawa Timur pun, hingga kini belum memberi kejelasan kapan tiga jasad pelaku ini bisa disemayamkan dengan layak.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, pihak rumah sakit Bhayangkara hingga kini masih dilakukan identifikasi DNA dari ketiga pelaku tersebut.
"Bahwa ada beberapa jasad ini yang harus kita cek betul-betul dengan mencocokkan DNA-nya. Data primer dan sekunder sudah tidak lagi sesuai dengan jasad yang kita temukan, karena sudah melebur," kata Barung, Rabu 23 Mei 2018.
Saat ditanya kapan jenazah akan dimakamkan, Barung mengaku masih belum bisa menentukan dan dimana lokasi pemakamannya. Malah ia mengatakan masih menunggu rampungnya hasil identifikasi DNA.
"Kapolda menyampaikan akan dimakamkan di Sidoarjo atau di tempat lain, akan diputuskan hari ini. Hari ini selesai DNA dicocokkan," lanjutnya.
Tak hanya itu, identifikasi yang lama ini karena kondisi jenazah bomber sudah tidak utuh dan membutuhkan proses cukup panjang untuk mencocokkan bagian tubuh satu dengan yang lainnya.
Barung menyampaikan, bahwa pihak kepolisian akan memberikan pelayanan terbaik kepada jasad teroris ini. Seperti kala memakamkan dengan sesuai agama yang bersangkutan.
"Kapolda akan memakamkan sesuai dengan agama yang diyakini, ada beberapa yang menolak pemakaman ini memang. Tapi kita ingin pelayanan kepolisian berjalan dengan baik," paparnya.
Seperti diketahui, dari tiga jenazah yang belum dimakamkan adalah oleh pihak kepolisian ini adalah Dita Oepriarto (47) pelaku bomber di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jemaat Sawahan, Arjuna dna kedua anaknya YF (18) dan FH (16) yang menjadi pelaku pengeboman di Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel. (hrs)