Polisi Bekuk Kelompok Mojokerto Timur yang Keroyok 3 Pemuda
Kurang dari 24 jam, polisi berhasil menangkap anggota kelompok Mojokerto Timur Mojosarians yang mengeroyok 3 pemuda di Jalan Desa Sekargadung, Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto. Akibat kejadian itu, ketiga korban mengalami luka bacok dan babak belur.
Terduga pelaku yang ditangkap adalah satu orang dewasa dan tiga anak. terduga dewasa diketahui berinisial GYF alias Kempong, warga Desa Gedangrowo, Kecamatan Prambon Kabupaten Sidoarjo. Pria berusia 18 tahun ini berperan memukul korban dengan kayu.
Salah satu pelaku anak berusia 15 tahun asal Kecamatan Pungging, Mojokerto diduga berperan sebagai inisiator dan penggerak di medsos serta turut memukul menggunakan tongkat.
Kemudian dua anak, masing-masing berusia 15 tahun dan 14 tahun asal Kecamatan Mojosari, Mojokerto diduga berperan memukuli korban menggunakan tangan kosong.
Waka Polres Mojokerto Kompol Afner Pangaribuan mengatakan, peristiwa pengeroyokan terhadap tiga pemuda di Jalan Desa Sekargadung, Kecamatan Pungging, terjadi pada Selasa, 22 Agustus 2023 sekitar pukul 01.00 WIB.
Mendapat laporan pengeroyokan yang dilakukan kelompok remaja tersebut, lanjut Afner, Kapolres Mojokerto menerjunkan tim Jatanras Satreskrim dan Unit Reskrim Polsek Pungging untuk mengungkap terduga pelaku.
"Setelah didapatkan dua alat bukti, maka pada Rabu, 23 Agustus 2023 pukul 21.00 WIB, petugas berhasil mengamankan beberapa (terduga) pelaku yang masih berusia anak dan satu pelaku dewasa serta mengamankan barang bukti terkait perkara pengeroyokan tersebut," kata Afner kepada wartawan di kantor Satreskrim Polres Mojokerto, Kamis, 24 Agustus 2023.
Dijelaskan Afner, peristiwa itu bermula ketika tiga korban yang diketahui bernama Abdul Hadi Wijaya, 19 tahun bersama Achmad Dandi Firmansyah 20 tahun warga Desa/Kecamatan Pungging Mojokerto dan Jibril Al Safiru 23 tahun warga Desa Awang-awang, Kecamatan Mojosari, Mojokerto, sedang mengendarai sepeda motor dari arah Mojosari menuju ke arah Desa Kesemen, Kecamatan Ngoro dengan mengendarai dua sepeda motor.
Saat itu mereka berpapasan dengan rombongan 5 sepeda motor yang dikendarai 10 orang tidak dikenal. Ketiga korban kemudian dihentikan oleh pelaku sambil mengacungkan senjata tajam dan langsung turun dari sepeda motor.
"Dan (para terduga pelaku) memukuli korban serta ada yang melukai korban dengan senjata tajam. Setelah melihat korban tidak berdaya, selanjutnya terduga pelaku melarikan diri ke arah utara jalan kampung," ujar Afner.
Afner menegaskan, para pelaku melakukan pemukulan terhadap para korban karena sebelumnya beredar di grup medsos Instagram akan adanya tawuran antar kelompok dan diminta siaga.
"Dengan kata sandi R (siap tempur), selanjutnya kelompok pelaku menyusuri jalanan dan ketika berpapasan dengan para korban, langsung dilakukan pengeroyokan," ujarnya.
Afner menjelaskan, tim mengamankan delapan anggota kelompok yang tergabung dalam Gangster Mojokerto Timur Mojosarians. Mereka dicurigai sebagai pelaku penyerangan karena saat diamankan mereka sedang membawa senjata tajam untuk persiapan tawuran antar kelompok.
Namun, dari hasil pengembangan hanya empat anggota yang ternyata terlibat peristiwa penyerangan terhadap tiga pemuda itu.
"Brang bukti yang berhasil disita yaitu 14 senjata tajam jenis celurit dan pedang. Namun hanya tiga yang dipakai penyerangan, sisanya hasilnya pengembangan," ungkap Afner.
Sayangnya, keempat orang yang diduga anggota gangster yang tertangkap tidak berperan melakukan pembacokan. Kepada polisi mereka mengaku berperan memukuli korban.
Sebelumnya diberitakan, tiga pemuda menjadi korban penyerangan yang diduga dilakukan oleh sekelompok diduga gangster di wilayah Desa Sekargadung, Kecamatan Pungging pada Selasa, 22 Agustus 2023 sekitar pukul 00.40 WIB. Penyerangan itu mengakibatkan tiga pemuda mengalami luka bacok dan babak belur.
Ketiga korban, yakni Ahmad Dandy Firmasyah 18 tahun warga Desa Kalipuro, Abdul Hadi Wijaya 19 tahun warga Desa Njagil, Kecamatan Pungging dan Jibril Alsavero 24 tahun warga Desa Candirejo, Kecamatan Mojosari.
Dandy mengalami luka bacok senjata tajam pada bagian pundak dan punggung. Hadi mengalami luka bacok pada pelipis sebelah kanan. Korban juga disabet dengan kaca yang membuat kepala korban sobek. Ada 14 jahitan di kepala dan pelipis korban.
Kemudian Jibril mengalami luka bacok pada pinggul kanan dan keluar darah pada telinga kanan.
Advertisement