Polisi Cari Siapa Pengunggah Video Karnaval Probolinggo
Meski kasus karnaval TK Kartika V-69 Kota Probolinggo yang menuai kontroversi terutama di dunia maya sudah dinilai klir setelah muncul klarifikasi dari berbagai pihak, rupanya polisi masih punya rencana lain.
Polresta Probolinggo akan menyelidiki motif pengunggah video yang memotong video berdurasi 1 menit 43 detik itu menjadi 14 detik.
"Sabar, pengunggah akan kita lacak dan kita panggil ke Polresta untuk klarifikasi," ujar Kapolresta, AKBP Alfian Nurrizal, Senin, 20 Agustus 2018.
Sisi lain, masyarakat diminta untuk mengakhiri pro-kontra terkait karnaval TK di bawah naungan Kodim 0820 Probolinggo itu.
Alfian menambahkan, gara-gara video dipotong pada durasi 14 detik terakhir memunculkan persepsi negatif di tengah masyarakat.
Seolah-olah, karnaval yang diperagakan anak-anak TK Kartika V-69 itu mengusung tema radikalisme atau kekerasan.
Padahal, jika dicermati secara utuh, video berdurasi 1 menit 43 detik itu menggambarkan nasionalisme dan ke-Islaman.
Di menit awal dalam video itu digambarkan anak-anak membawa Bendera Merah Putih. Disusul di belakangnya ada miniatur ka'bah yang dihela para wali murid. Juga tampak anak-anak menunggangi onta dan kuda (dari kayu).
Disusul ada pemeran Raja Salman dari Arab Saudi dan permaisuri yang duduk di singgasana (di atas becak hias). Barulah di belakang raja dan permaisuri tampak sejumlah pengawal perempuan berhijab, sebagian bercadar yang menenteng replika senjata api AK 47.
Terkait pasukan berhijab dan bersenjata AK 47, TK Kartika V-69 mengklarifikasi mereka adalah pengawal raja. "Sosok pengawal perempuan berhijab dan bersenjata AK 47 itu kata Kepala TK Kartika v-69 (Hartatik, Red.) diperoleh dari googling di internet," ujar Dandim 0820, Letkol (Kav.) Depri Rio Saransi.
Kembali ke soal penyelidikan yang akan ditempuh polisi, Kapolresta menilai, pemotongan video yang kemudian diunggah ke media sosial menimbulkan kontroversi. "Nanti pengunggah video akan kami mintai keterangan," ujar Alfian.
Lomba mewarnai terkait program deradikalisasi di kalangan anak-anak, Kodim 0820 Probolinggo dan Polresta Probolinggo menggandeng Dispendikpora menggelar lomba mewarnai. Anak-anak PAUD se-Kota Probolinggo pun berlomba mewarnai gambar-gambar yang menunjukkan rasa nasionalisme di kantor Disdikpora.
Mereka mewarnai gambar seperti bendera, burung garuda menggunkaan pensil warna dan crayon yang sudah disediakan panitia. Tampak hadir dalam lomba tersebut, anggota Forpimda seperti Kapolres Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal, Dandim 0820 Letkol Kav Depri Rio Saransi.
Tampak pula Kepala Disdikpora Kota Probolinggo, Maskur, dan sejumlah perwakilan guru TK.
“Lomba mewarnai ini merupakan ajang memacu rasa cinta tanah air dan nasionalisme bagi para peserta didik,” ujar Kapolresta. (isa)