Polisi akan Berikan Pendampingan Khusus Kepada Empat Anak Pelaku Bomber yang Selamat
Polda Jawa Timur menyatakan tak mau melihat anak dibawah umur kembali terlibat dalam aksi terorisme. Memang dalam kejadian di Surabaya kemarin, anak yang masih dibawa umur turut dilibatkan untuk membawa bom.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin, mengaku akan memberikan pendampingan kepada empat orang anak yang merupakan korban sekaligus anak korban pelaku bom di Surabaya.
Ia menjelaskan, jika pendampingan itu perlu dilakukan untuk mengembalikan pemikiran anak-anak menjadi normal.
"Kita akan beri pendampingan kepada anak-anak para pelaku ini dari Polwan yang memiliki keahlian dan psikolog untuk memberi pemahaman karena orang tuanya sudah meninggal," ujar Machfud, Selasa 15 Mei 2018.
Kapolda juga mengaku prihatin, melihat anak-anak yang masih di bawah umur itu memiliki ideologi yang sama seperti orang tuanya untuk menjadi teroris, dari doktrinisasi yang dilakukan.
"Bahkan, anak-anak ini yang katanya home schooling itu tidak benar. Jadi itu doktrin agar kalau ditanya orang apakah sekolah jawabanya home schooling. Padahal sebenarnya anak-anak ini gak sekolah," katanya.
Karena itu, Machfud berharap pendampingan nanti dapat mengembalikan pemikiran sehat anak-anak itu. "Nantinya, anak-anak ini akan diserahkan kepada keluarga yang masih normal tidak memiliki pemikiran bahkan menjadi teroris. Karena itu, Polda Jatim saat ini membuka akses kepada keluarga untuk menjenguk anak-anak itu," ucapnya. (hrs)