Polio Kembali Menyerang, 9 Anak di Sampang Positif Tanpa Gejala
Sembilan kasus polio pada anak ditempukan di Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Hanya saja Sembilan anak yang terindentifikasi kasus polio tidak menunjukkan gejala lumpuh layu.
Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengenalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Reion Rondonuwu, kasus polio yang ditemukan hasil dari surveilans Acute Flaccid Paralysis (AFP) terhadap 30 anak. Menyusul ditemukannya dua kasus lumpuh layu yang ada di Pulau Madura.
“Sembilan anak di Sampang itu yang positif. Tapi mereka belum ada gejala,” ujarnya pada wartawan Jumat 12 Januari 2024.
Menurut Maxi Reion munculnya kasus polio karena beberapa faktor. Di antaranya cakupan imunisasi rendah, baik untuk pemberian polio tetes (OPV) 4 maupun polio suntik (IPV) 1.
Untuk antisipasi kejadian luar biasa (KLB) di daerah tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo menargetkan memberikan antibodi kepada 80.206 anak usia 0-7 tahun dengan vaksin oral polio vaccine type 2 (nOPV2). Upaya itu dilakukan guna mengantisipasi virus polis menyerang anak-anak di kabupaten ini.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo Dyah Ayu Puspitaningarti, bahwa vaksin oral polio penting untuk membentuk imunitas bagi anak-anak. Tujuannya agar mereka tidak terjangkit penyakit yang menyebabkan kelumpuhan karena menyerang otot syaraf.
‘’Kami berharap tingkat partisipasinya lebih dari 90 persen,” ujarnya dikutip ponorogo.go.id, Kamis 1 Januari 2024.
Pada pekan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo menggelar rakor pelaksanaan pekan imunisasi nasional (PIN). Kegiatan PIN melibatkan perwakilan ormas dari Fatayat, Muslimat, Aisyiyah dan TP-PKK di Aula Dinkes Ponorogo, pada Selasa 9 Januari 2024 lalu.
Dikatakan Dyah Ayu Puspitaningarti, bahwa PIN polio akan dilakukan dua tahap. Tahap pertama mulai 15 Januari 2024 dan tahap kedua mulai 19 Februari 2024.