Polemik Video Telur Palsu di Kediri, Polisi Beberkan Faktanya
Polres Kediri Kota memastikan bahwa temuan telur yang didapat oleh seorang ibu rumah tangga yang tinggal di lingkungan Kelurahan Ngadirejo Kecamatan Kota Kediri beberapa waktu lalu adalah asli.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Kasat Reskrim Polres Kediri Kota Iptu Girindra Wardhana dalam sesi jumpa pers dengan pekerja media, Selasa 18 Mei 2021 siang. "Hari ini kami klarifikasi untuk mematahkan video viral dugaan telur palsu," tandasnya.
Iptu Girindra mengaku, sebelum memastikan jika telur tersebut adalah asli, pihaknya telah berkordinasi terlebih dahulu dengan instansi terkait, dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri.
"Sudah kami cek di laboratorium, ini adalah telur asli yang keluar dari ayam. Kemarin sempat ada indikasi awal, bahwa telur yang dimaksud adalah telur khusus untuk ditetaskan. Kemudian kami periksa saksi, lalu kami telusuri sumber dari telur ini bahwa memang betul ini adalah telur untuk dikonsumsi," bebernya.
Setelah proses kasus ini berjalan di Kepolisian, ibu rumah tangga yang pertama kali mengunggah video dugaan telur palsu tersebut, akhirnya sadar diri dan telah meminta maaf kepada masyarakat. Permohonan permintaan maaf tersebut ia sampaikan melalui video.
"Dari pihak yang mengunggah video di media sosial telah membuat video klarifikasi tentang berita tidak benar ini. Bahwa mungkin pada proses peletakan, atau penyimpanan telur ini kurang benar. Disimpan di kulkas mungkin suhunya tidak stabil akhirnya telur ini menjadi beku, " jelasnya.
Dalam proses lidik kemarin, Polres Kediri Kota sempat melakukan pemanggilan terhadap si penjual telur di wilayah Doko Kabupaten Kediri. Dalam keteranganya, si penjual mengaku mengambil stok telur tersebut dari ayahnya sendiri di wilayah Blitar.
"Si penjual ini ambil telur dari ayahnya sendiri di Blitar. Kami sudah cek di sana, memang bukan untuk telur penetasan melainkan telur konsumsi, " Katanya.
Telur tersebut mengalami transisi pindah tangan dari penjual ke pembeli dalam hitungan hari tidak terlalu lama. Setelah pindah tangan ke pembeli, telur ini kemudian ditaruh di dalam kulkas selama 10 hari, sebelum lebaran.
"Telur itu kemudian dibuka pada hari Minggu ya, jadi tidak terlalu lama. Mungkin kami condong ke tempat penyimpananya saja, yang suhunya tidak stabil lemari es," imbuhnya. Kasat Reskrim juga memastikan jika telur yang dibeli masih layak untuk dikonsumsi.