Polemik Tes PCR Liga 1, LIB: Hasilnya Bisa Dipertanggungjawabkan
PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi menegaskan bertanggung jawab dalam pelaksanaan tes usap PCR Covid-19 di Liga 1 Indonesia 2021-2022.
Dikutip laman resmi LIB, Direktur Operasional LIB yang juga Kepala Satgas Covid-19 Liga 1 2021-2022, Sudjarno menyebut, hal tersebut diatur dalam Regulasi Kompetisi Liga 1.
"Pada pasal 52 bahwa PSSI dan LIB membentuk Satgas Covid-19 sebagai otoritas yang memiliki kompetensi, berwenang untuk mencatat, mendistribusikan dan memutuskan segala hal yang dianggap perlu terkait informasi hasil swab test antigen. Jadi, keputusan yang diambil tentang pemain yang diizinkan turun pada satu pertandingan, murni berdasarkan hasil tes PCR yang sudah kami lakukan sebelumnya," ujar Sudjarno.
Pernyataan sekaligus menanggapi polemik tes usap PCR Persebaya yang terjadi sebelum tim Bajul Ijo kontra Persipura di Bali, Minggu, 6 Februari 2022 malam.
Persebaya melakukan tes usap mandiri sehari sebelum laga karena tidak yakin dengan hasil uji yang dilakukan LIB.
Menurut pihak Persebaya, hasil tes usap PCR dari LIB dan mandiri mereka berbeda. Dari uji oleh LIB pada 5 Februari 2022, Bruno Moreira, Taisei Marukawa, Ricky Kambuaya, Alwi Slamat dan Koko Ari dinyatakan positif Covid-19.
Namun, dari hasil tes mandiri tanggal 6 Februari 2022, kelima pemain tersebut negatif. Bek Arif Satria pun demikian. Namun, para pemain tersebut tetap tidak bisa bermain karena hasil tes LIB yang diakui.
Soal itu, Sudjarno menegaskan bahwa tes usap PCR secara mandiri bisa saja dilakukan, tetapi semuanya mesti dikoordinasikan dengan kepada LIB atau pihak Satgas Covid-19. Kejadian tes mandiri Persebaya, bukanlah hal pertama.
Sebelumnya ada kasus pada dua klub Liga 1 yang sama dengan Persebaya. Ada yang melakulan tes PCR ulang pada pagi dan sore harinya hasil sudah keluar. Pada beberapa nama, tes pada sehari sebelumnya menunjukkan positif dan setelah dilakukan tes ulang, hasilnya ada yang negatif.
"Pemain yang negatif itu pun bisa diturunkan pada laga malam harinya. Ingat, daftar susunan pemain bisa berubah 90 menit sebelum pertandingan setelah berkomunikasi dengan kami," katanya.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan meminta semua klub untuk menaati Regulasi Liga 1 Indonesia 2021-2022, termasuk pasal 52.
Kata Iwan, semuanya harus berpatokan pada Regulasi Kompetisi Liga 1 2021-2022. Dalam regulasi itu sudah dijelaskan secara jelas tentang perihal mekanisme hasil tes Covid-19 dan turunannya. Dengan demikian, semua hasil PCR harus akuntabel, bisa dipertanggungjawabkan dan diketahui oleh pihak-pihak terkait.
"Saya mengimbau kepada semua klub, terkait hasil tes Covid-19, agar selalu komunikasi dengan LIB dan Satgas Covid-19 Liga 1 2021-2022. Sehingga semuanya punya pemahaman, tanggung jawab, dan komitmen yang sama," kata Iriawan.
Selain itu, berlangsungnya BRI Liga 1 memberikan dampak positif bagi para pelaku UMKM untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.