Polemik 'Doa yang Tertukar', Fadli Zon Berduka untuk Mbah Moen
KH Maimun Zubair atau akrab disapa Mbah Moen wafat, Selasa 6 Agustus 2019 pukul 04.17 waktu Arab Saudi. Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang ini menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit An Noor Makkah, Arab Saudi. Ketua Majelis Syariah PPP itu wafat pada usia 90 tahun.
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menyampaikan bela sungkawa. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menyampaikan lewat akun Twitter miliknya, @fadlizon. "Innalillahi wainnailaihirajiun. Turut berduka cita atas wafatnya KH Maimoen Zubair di Mekah," tulisnya.
Fadli Zon juga mendoakan yang terbaik untuk Mbah Moen. Fadli mendoakan Mbah Moen wafat dalam keadaan baik. "Semoga almarhum Mbah Moen diterima di tempat terbaik di sisi Allah SWT dan husnul khotimah. Amin," tutur Fadli Zon.
Di musim kampanye lalu, Fadli Zon sempat menyulut polemik dan menjadi sasaran kemarahan banyak pihak. Dia memposting puisi berjudul 'Doa yang Tertukar' di Twitter, pada Februari 2019.
Puisi itu diposting Fadli Zon di tengah memanasnya situasi politik Pilpres 2019. Sebab puisi itu dianggap terkait doa dari Mbah Moen saat menerima kunjungan capres 01, Joko Widodo (Jokowi).
Kala itu, Mbah Moen sempat salah menyebut nama saat berdoa, yakni Prabowo, padahal seharusnya Jokowi yang duduk di sampingnya.
Cuitan Fadli Zon itu kemudian mengundang kontroversi dan kecaman dari banyak pihak, mulai tokoh politik yang berlawanan dengan kubu Prabowo Subianto hingga para santri.
Jaringan Santri Nusantara (JSN) bahkan sempat menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur. Mereka menuntut Fadli Zon sungkem dan meminta maaf kepada Mbah Moen, jika tidak akan melaporkannya ke polisi.
Akhirnya, Fadli Zon pun meminta maaf kepada Mbah Moen. Ia menyebut puisinya telah disalahartikan dan dianggap menyerang sang kiai.