Pole Dance Latihan untuk Kekuatan Otot
Pole dance merupakan salah satu jenis olahraga yang didominasi dengan gerakan menari dan dilakukan dengan bantuan tiang. Olahraga ini sering kali menuai pro kontra karena untuk menciptakan gerakan akrobatik yang indah dibutuhkan sentuhan kulit dan tiang sebanyak mungkin, sehingga membuat orang yang melakukannya kerap menggunakan pakaian yang terbuka.
Dahulu pole dance pernah dianggap sebagai tarian erotis yang dipertunjukkan di klub-klub malam. Namun, dikutip dari Hello Sehat, manfaat pole dance dapat disetarakan dengan latihan kekuatan intensitas tinggi (HIIT).
Kini, olahraga yang sering dilakukan dengan iringan musik ini ternyata juga menarik perhatian para publik figur. Mulai dari yang mencoba-coba sebagai pemula hingga profesional. Sebut saja Nikita Willy, Prilly Latuconsina, Jessica Iskandar, Vannesa Angel, pedangdut Dewi Perssik, Gisella Anastasia hingga Vicky Burki.
Sejarah Pole Dance
Pole dance dahulu dikenal dengan nama Mallakhamb, dengan menggunakan prinsip-prinsip daya tahan serta kekuatan menggunakan tiang kayu, diameternya lebih besar dari tiang standar modern seperti sekarang.
Sedangkan di negara Amerika, tarian tiang berakar pada pertunjukan sampingan keliling "Mesir Kecil" pada tahun 1890-an, yang menampilkan tarian perut "Kouta Kouta" atau "Hoochie Coochie" yang sensual, sebagian besar dilakukan oleh penari Ghawazi yang tampil pertama kali di Amerika.
Para perempuan mulai mengenakan korset dan berpakaian sopan, para penari yang mengenakan rok pendek serta dilengkapi dengan perhiasan yang mewah, hingga menyebabkan kehebohan. Selama tahun 1920-an, para penari memperkenalkan tiang dengan memutar-mutar tiang tenda kayu secara sensual untuk menarik banyak orang. Akhirnya pole dancing berpindah dari tenda ke bar, dan dipadukan dengan tarian olok-olok.
Sejak 1980-an, pole dancing telah memasukkan gerakan atletik seperti memanjat, berputar, dan inversi ke dalam rutinitas striptis , pertama kali ditampilkan di Kanada, kemudian di Amerika Serikat. Selanjutnya, pada 1990-an, pole dancing mulai diajarkan sebagai seni oleh Fawnia Mondey, seorang penduduk Kanada yang pindah ke Las Vegas, Amerika Serikat. Dia dikenal sebagai instruktur pole dancing pertama di dunia. Sejak itu, kelas pole dancing telah menjadi bentuk olahraga rekreasi populer, dipraktekkan dan dilakukan dalam berbagai pengaturan seksual, non-seksual, dan atletik.
Dalam 20 tahun terakhir, kelas pole dance pun terus berkembang dan muncul jadi salah satu bentuk populer olahraga rekreasi dan kompetitif. Bahkan, meskipun hingga saat ini masih terus mendatangkan polemik, seorang penari tiang dari Federasi Dancing Internasional, KT Coates, terus berupaya mengajukan pole dancing sebagai salah satu cabang olahraga di Olimpiade Rio 2016.
Di Indonesia sendiri, keterampilan Yohana melakukan pole dance dalam ajang Indonesia Mencari Bakat 2 pada tahun 2010-2011 lalu membuat olahraga ini mulai banyak dikenal orang, dan sekaligus membantu mengikis stigma negatifnya.
Manfaat Olahraga Pole Dance
Dilansir dari laman Pole Fit Freedom, melakukan olahraga pole dance secara rutin akan memiliki manfaat baik bagi kesehatan tubuh.
1. Meningkatkan kekuatan
Pole dance merupakan olahraga yang menuntut gerakan intesif pada seluruh tubuh. Jadi, seseorang bisa melatih bagian atas, inti, dan paha. Jenis olahraga ini juga melibatkan gerakan mengangkat berat badan berulang kali untuk waktu yang lama, memanjat tiang vertikal tanpa pijakan kaki dan membalikkan tubuh.
2. Meningkatkan fleksibilitas tubuh
Salah satu manfaat kesehatan tari tiang adalah meningkatkan fleksibilitas tubuh. Pemanasan untuk latihan pole dance terdiri dari banyak gerakan peregangan guna mengurangi kekakuan otot dan sendi.
Gerakan tariannya, seperti split dan backbend, akan meningkatkan fleksibilitas tubuh jika dilakukan secara konsisten. Memiliki tubuh, otot, serta sendi yang lentur akan bermanfaat dalam mengurangi risiko cedera sekaligus meningkatkan kesehatan tulang dan sendi.
3. Meningkatkan kesehatan jantung
Memiliki jantung yang sehat dapat menurunkan risiko atau penyakit jantung, stroke, dan serangan jantung Pole dance sangat efektif untuk meningkatkan kesehatan jantung yang setara dengan latihan tingkat sedang hingga intens lainnya. Saat melakukan tari tiang, denyut jantung meningkat dan keringat akan banyak keluar. Semakin sering berlatih, ketahanan jantung juga akan semakin meningkat.
4. Menurunkan berat badan
Dalam satu sesi latihan pole dance bisa membakar setidaknya 250 kalori. Tari tiang adalah latihan yang membuat seluruh tubuh dan otot bekerja dengan cara yang lebih intens daripada sebagian besar jenis olahraga lainnya. Dengan begitu, penurunan berat badan bisa terjadi secara berkelanjutan untuk waktu lama.
5. Menambah rasa percaya diri
Sebagai salah satu bentuk aktivitas fisik, pole dance juga membuat tubuh melepaskan hormon endorfin. Hormon ini akan membuat kita merasa senang, nyaman, dan memiliki suasana hati (mood) yang positif. Mood positif dan kepercayaan diri yang meningkat akan membuat seseorang lebih sehat, tampak awet muda, dan lebih menarik.
6. Mengurangi stres dan kecemasan
Endorfin yang dilepas oleh tubuh sata melakukan aktivitas fisik ini juga bisa mengurangi tingkat stres. Endorfin yang dilepaskan saat olahraga akan mengurangi tingkat stres secara keseluruhan. Saat stres, tubuh akan melepas hormon adrenalin. Dengan melakukan pole dance maka akan membuat seluruh tubuh dan otot bekerja sehingga membantu melepaskan hormon adrenalin yang berlebihan.
7. Meningkatkan kualitas tidur
Pole dance juga bisa membantu seseorang untuk meningkatkan kualitas tidur, karena tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan tubuh. Namun, berbagai faktor dalam hidup membuat banyak orang tidak bisa mendapatkan tidur yang cukup. Jadi dengan latihan pole dance secara teratur maka akan sangat membantu untuk meningkatkan kualitas tidur dan memastikan tubuh mendapatkan tidur yang cukup.
Tiang Pole Dance
Ada berbagai jenis tiang dansa yang berbeda untuk disesuaikan dengan situasi pertunjukan yang berbeda. Tiang tari mungkin permanen atau portabel, dengan ukuran yang berbeda, memiliki mode berputar atau statis dan mungkin memiliki lapisan yang berbeda atau dibuat dari bahan yang berbeda. Tiang pole dance standar biasanya terdiri dari tiang krom, baja, atau kuningan berongga dengan penampang melingkar, membentang dari lantai ke langit-langit.
Tips Sebelum Melakukan Pole Dance
Pole dance berguna untuk kebugaran adalah latihan yang sangat baik, tetapi harus dipastikan bahwa tidak akan merusak progres latihan dengan membuat kesalahan sederhana. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang harus dihindari pemula yang ingin mencoba olahraga pole dance.
1. Melakukan banyak gerakan dengan cepat
Beberapa orang mungkin terinspirasi dari menonton video di laman Youtube yag menampilkan para penari dengan gerakan yang cepat, tetapi bagi pemula hal tersebut fatal dilakukan karena semua harus dimulai perlahan-lahan dan sesuai tahapan.
2. Jangan cepat belajar gerakan terbang
Olahraga pole dance juga harus dibarengi dengan kesabaran, untuk bisa mencoba gerakan terbang semua butuh proses bertahap agar gerakan yang dilakukan benar dan tidak menimbulkan cidera yang justru merugikan diri sendiri, jadi usahakan untuk mempelajari setiap gerakan pole dance secara perlahan begitupun ketika sedang mencoba gerakan terbang.
3. Jangan melewatkan gerakan penting
Jangan melewatkan gerakan perantara-pemula dan langsung menuju hal-hal canggih. Ibarat seperti belajar berjalan sebelum berlari, jika melewati gerakan dan langsung melakukan trik-trik yang lebih berani, maka hal tersebut tidak akan membiarkan otot-otot terbiasa dan menyesuaikan diri dengan benar. Hal itu juga akan berisiko lebih tinggi atau melukai diri sendiri atau bisa saja membuat otot tertarik terlalu kuat. Semua trik pole dance sangat mengesankan dan semua membutuhkan latihan, trik terbaik adalah dengan melakukan secara anggun dan membuatnya terlihat mudah.