Larang Mudik, Polda Jawa Timur Siapkan 7 Penyekatan
Polda Jawa Timur menyiapkan 7 Rayon penyekatan untuk melaksanakan kebijakan larangan mudik yang dilakukan pemerintah.
Tujuh rayon penyekatan itu berada di titik-titik masuk menuju Jawa Timur. Salah satunya di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi.
Dalam upaya ini, Polda Jawa Timur telah berkoordinasi dengan Polda Jawa Tengah, Polda Bali dan stakeholder terkait.
“Penyekatan untuk seluruh jajaran Jawa Timur. Kami membagi 7 rayon yang berada di titik-titik dari Jawa Tengah ke Jawa Timur dan dari luar masuk ke Jawa Timur,” kata Kapolda Jawa Timur Irjen Po Nico Afinta saat meninjau Pelabuhan Ketapang, Jumat, 9 April 2021.
Dalam kunjungan itu, Nico didampingi Kapolresta Banyuwangi Kombespol Arman Asmara Syarifuddin, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, dan Pejabat Sementara General Manager PT. ASDP Indonesai Ferry Cabang Ketapang.
Nico melihat langsung posko terpadu Polresta Banyuwangi dan aktivitas bongkar muat penumpang Kapal Penyeberangan di Pelabuhan Ketapang.
Polda Jawa Timur, lanjut Nico, telah berkoordinasi dengan Polda Jawa Tengah dan Polda Bali terkait dengan penyekatan arus kendaraan ini. Bahkan, sudah dilakukan rapat koordinasi awal antara Dinas Perhubungan ketiga provinsi tersebut bersama dengan Dirlantas Polda Jawa Timur, Dirlantas Polda Bali dan Dirlantas Polda Jawa Tengah.
“Butuh kerja sama yang baik antara pemerintah Polri dan TNI kemudian stake holder terkait dan tentunya dukungan masyarakat untuk mensukseskan semua hal ini,” tegasnya.
Namun, menurutnya, sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk angkutan bahan pokok, bahan bakar ataupun kebutuhan penting lain tetap diperbolehkan untuk melintas. Kepolisian, kata Dia, akan mengawal keamanan kendaraan angkutan sembako ini.
“Kita sepakat untuk kebutuhan pokok masyarakat bisa masuk. Sedangkan untuk masyarakat yang melaksanakan mudik dihimbau tetap di rumah,” ujarnya.
Dia berharap dengan adanya penyekatan dan larangan mudik ini, bisa mengurangi dan mencegah pergerakan masyarakat. Jika tidak ada pergerakan masyarakat maka akan mencegah terjadinya kerumunan masyarakat.
“Harapannya dengan kita mengurangi pergerakan dan berkumpulnya masyarakat itu angka covid-19 bisa tetap atau setidaknya menurun dalam masa penanganan covid-19 sekarang ini,” ujarnya.
Advertisement