Polda Jatim Kerahkan 1.115 Tambahan Personel untuk Amankan Pilkada
Jelang pesta demokrasi di Jawa Timur pada Rabu 27 Juni 2018 nanti, Polda Jatim bakal memberikan pengaman ekstra untuk menjaga keamanan. Kepolisian Daerah Jawa Timur menerjunkan 1.115 personel gabungan.
Rinciannya terdapat 785 personel gabungan dan 330 personel dari Dalmas Sabhara yang akan mengamankan wilayah Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Bondowoso, Lumajang, hingga Probolinggo Kota.
"Yang hari ini hanya ada pergeseran kekurangan dari yang di TPS, ada 1.115 personel yang kami geser ke beberapa Polres termasuk yang ada di Madura untuk personil penebalan baik itu di Polres maupun di Polsek," ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin usai Apel Pemberangkatan Personel di Polda Jatim, Senin 25 Juni 2018.
Polisi bintang dua itu menambahkan pengamanan ini karena beberapa Polres setempat ada yang meminta untuk penebalan personel. Di daerah-daerah nanti, para personel ini tak hanya siaga di TPS, namun juga di beberapa Mako setempat.
"Yang ikut ke TPS, kita serahkan sepenuhnya kepada Kapolres yang sudah menutup jumlah kekurangan. Karena setiap Polres ada yang minta untuk penebalan personel yang ada untuk di TPS maupun di Mako-mako," katanya.
Sebelumnya, Polda Jatim telah menyiapkan 150 personel gabungan untuk mengamankan. Dalam hal ini, Machfud bersyukur mendapat bantuan dari beberapa pihak, salah satunya dari TNI.
"Kita bersyukur Panglima sudah menggeser pasukannya di Madura untuk penebalan kekuatan. Itu bisa digunakan patroli gabungan untuk mengantisipasi dan mencegah orang yang berniat jahat dengan patroli di luar," kata Kapolda.
Sementara, Machfud menyebutkan ada beberapa yang memang masuk indikasi rawan. Kerawanan ini tak hanya dari segi rawan kerusuhan saja, namun bisa juga rawan geografis karena wilayahnya yang terlalu jauh.
"Daerah yang rawan atensi yang kira-kira rawan itu, pertama bisa lawan geografi karena jauh. Kemudian juga rawan konflik, itu bisa dilihat dari masa silam masa lalu yang biasanya ada konflik atau tidak," ujarnya.
Tak hanya itu, Machfud mengaku sudah memetakan daerah-daerah yang rawan tersebut. Lengkap dengan bagaimana antisipasi yang dilakukan oleh pihak pengamanan baik dari Kepolisian, TNI bisa juga nanti dari warga yang turun mengamankan. (hrs)