Polda Jatim Gencar Patroli Cyber Jelang Pilkada Serentak
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Inspektur Jenderal Polisi Nico Afinta meminta seluruh jajaran Kepolisian Resor dengan jajaran dari TNI untuk melakukan deteksi dini di hari-hari terakhir menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak, 9 Desember 2020 mendatang.
Utamanya, kata Nico, adalah di akhir masa kampanye dan masa tenang yang dikhawatirkan menjadi momen untuk melakukan kampanye atau hal-hal yang melanggar aturan.
“Untuk beberapa hari ini kami meningkatkan patroli cyber supaya kita mencegah adanya isu SARA yang beredar di medsos. Serta, antisipasi money politik yang biasanya satu hari atau berapa jam sebelum hari pencoblosan terjadi,” ungkap Nico.
Langkah ini sangat penting karena kepolisian juga sangat mendukung proses demokrasi yang jujur dan bisa menghasilkan pemimpin terbaik. Paling penting, adalah menjaga kondusifitas daerah karena rawan akan konflik apabila tidak menerima hasil yang ada.
Untuk itu dalam rangka mengamankan pelaksanaan pencoblosan sampai perhitungan, Nico juga telah menginstruksikan pada para kapolres untuk melakukan simulasi mulai dari tahapan sebelum, saat dan sesudah pencoblosan.
Apalagi, imbuh Kapolda asli Surabaya itu, ada 1.792 temapt pemungutan suara (TPS) rawan akan konflin di Jatim.
“Untuk personel kami, kami sudah siapkan dari Polda Jatim Sabhara, Brimob dibantu pemerintah daerah, dan dari Kodam kami minta beberapa kali pertemuan, sehingga kami punya kesepakatan jumlah personel. Anggota juga harus siap deteksi dini terhadap kerawanan kamtibmas,” pungkasnya.
Sementara itu, berdasar data total dalam Pilkada Serentak di 19 kabupaten/kota di Jatim ada 48.464 TPS. Di mana personel yang diturunkan di antaranya 15.840 dari Polda Jatim, 5.445 dari Kodam V Brawijaya, 1.961 Satpol PP, dan 119.231 Linmas.
Advertisement