Polda Jatim Bentuk Posko Covid di 95 Sarana Transportasi
Polda Jawa Timur membentuk 95 posko khusus di bandara, stasiun kereta api, pelabuhan dan terminal bus di seluruh wilayah Jatim. Posko tersebut didirikan sejak hari ini.
Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pendirian posko ini dilakukan untuk memantau masuknya gelombang pemudik di tengah merebaknya virus corona.
Utamanya dari daerah terjangkit corona seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah yang jumlah orang dalam pemantauan, pasien dalam pengawasan dan pasien positifnya cukup tinggi.
"Warga yang ada di daerah pandemi seperti Jakarta, karena situasi begini maka banyak warga Jatim pulang kampung. Apalagi akan mendekati musim mudik. Kapolda sudah meminta ke seluruh jajaran untuk membuat posko di tempat kedatangan," kata Trunoyudo saat ditemui di Gedung Humas Polda Jatim, Surabaya, Jumat 3 April 2020.
Posko tersebut nantinya digunakan untuk memeriksa setiap pemudik yang datang dari daerah pandemik corona. Seperti screening kondisi penumpang dengan pengecekan suhu tubuh hingga rapid test.
Selain itu, mereka akan melalui penyemprotan disinfektan yang aman bagi tubuh, kemudian penyemprotan disinfektan kepada fasilitas bus sehingga ketika digunakan dalam keadaan bersih.
"Mereka kalau ada yang merasa demam tinggi, batuk, pilek akan kita isolasi mandiri, kemudian kita rapid test. Kalau ada indikasi positif akan ada protokol lanjutan berupa penjemputan untuk dibawa ke rumah sakit rujukan," katanya.
Bagi mereka yang sehat, lanjut mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat, harus mengisi surat keterangan sehat dari Dinas Kesehatan sebagai bahan laporan kepada RT/RW.
Mereka yang sehat diimbau untuk tetap melakukan isolasi diri di rumah selama masa inkubasi 14 hari. Serta, akan mendapat pantauan dari puskesmas setempat jika ada keluhan akan diambil tindakan.
Nantinya, di posko tersebut ada berbagai tim gabungan dari pemerintah daerah, BPBD, TNI dan Polri. Lalu ada Dinas Kesehatan daerah yang bertugas untuk melakukan pengecekan.
Walau diperbolehkan mudik oleh pemerintah, Trunoyudo mengimbau, agar warga dapat menunda mudik sampai kondisi betul-betul aman untuk pulang. Ditakutkan, dengan melakukan mudik justru malah menyebarkan virus.