Polda Jatim akan Tambah Pasukan Amankan Posko Penyekatan Suramadu
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur akan menambah pasukan dan memperketat pengamanan di Posko Penyekatan Suramadu sisi Surabaya, pasca kericuhan pengendara asal Madura yang menolak untuk mengikuti swab antigen virus Corona atau Covid-19 yang dilakukan oleh Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Jumat 18 Juni 2021 dini hari tadi.
"Penambahan personel kemudian rekan-rekan tenaga kesehatan tentunya adalah evaluasi kita untuk perbaikan ke depan," ungkap Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Jatim, Brigadir Jenderal (Brigjen) Polisi Slamet Hadi Supraptoyo, Jumat 18 April 2021 pagi.
Ia mengatakan, apa yang dilakukan oleh pemerintah melalui posko penyekatan ini tak lain adalah untuk menjaga keselamatan bersama. Sebab, saat ini terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan serta Surabaya.
Slamet menerangkan, pemerintah sudah dan akan terus melakukan koordinasi terkait dengan strategi penanganan Covid-19 agar segera melandai dan tidak menulari lebih banyak orang.
"Kegiatan ini tentunya adalah untuk melindungi saudara-saudara kita. Untuk itu, tolong kita bersama-sama menahan diri, apa yg dilakukan rekan-rekan TNI, Polri dan Dinkes ini semata-mata keterpanggilan jiwa kita, untuk menyelamatkan warga masyarakat. Khususnya di Jatim," jelasnya.
Slamet tak menutup mata jika memang ada kekurangan dalam pelaksanaan penyekatan. Seperti harus sabar menunggu giliran swab yang membuat sebagian orang yang memiliki keperluan mendesak jadi terburu-buru sehingga harus merebut KTP yang dipegang petugas.
"Masyarakat harus tertib dan antre menahan diri, kalaupun ada kegiatan yang memang mendesak sampaikan ke petugas sehingga tidak ada lagi nanti masyarakat yang berebut dan membuat riuh masyarakat lainnya," pungkasnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, telah terjadi kericuhan antara pengendara dan petugas yang ada di Posko Penyekatan Suramadu sisi Surabaya, Jumat 18 Juni 2021 dini hari. Hal ini terjadi karena pengendara asal Madura enggan dilakukan swab antigen.
Hal ini menimbulkan kericuhan dan adanya kerusakan fasilitas di posko tersebut.