Polda Jatim akan Kejar Pelaku Penyebar Video Hina Papua
Polisi menyebut kerusuhan di Papua Barat lantaran masyarakat dan mahasiswa terpancing emosi dipicu oleh beredarnya video di media sosial. Pasalnya, masyarakat Papua merasa terhina dari isi video tersebut. Padahal, peredaran video tersebut juga belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Terkait penyebaran video tersebut, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan memastikan akan mengusut tuntas kasus tersebut.
"Untuk masalah video rasis kami sudah koordinasi dari Mabes Polri dan dari Kominfo untuk melakukan take down," ujarnya kepada awak media di rumah dinas Kapolda Jatim di Jalan Bengawan, Surabaya, Senin 19 Agustus 2019 malam.
Pihaknya juga bakal melakukan patroli siber untuk mencari berita bohong yang cenderung berisi informasi rasial di jagad dunia maya, mengenai insiden bentrokan mahasiwa Papua di Malang dan Surabaya.
"Patrolicyber selalu mencari berita-berita yang memang itu tidak benar, humas polda langsung menyampaikan kalau berita-berita ini bohong," jelas Luki Hermawan.
Terkait adanya oknum kelompok atau instansi tertentu yang membuat video rasial yang dituduhkan kepada mahasiswa Papua, Luki Hermawan akan terus melakukan penyelidikan atas dugaan rasial ini termasuk melakukan konfirmas pada institusi terkait.
"Sudah kami selidiki dan sudah kami komunikasikan berita-berita ini. Kalau itu memang ada pihak-pihak yang melakukan seperti ini kami akan mengkomunikasikan dengan instansi terkait," tegasnya.
Ia memastikan akan melakukan pengusutan juga atas dugaan pembuangan bendera yang terjadi di Asrama Mahasiswa Papua, Jalan Kalasan, Tambaksari, Surabaya, Jumat 16 Agustus 2019.
"Pemeriksaan kepada saksi yang terkait bendera dan lain sebagainya itu sudah kami lakukan. Kalau ada yang menyatakan semacam itu, yakni pembuatan video oleh instansi tertentu, kami akan menyelidiki berita-berita tersebut," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kapolda Jatim menggelar pertemuan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa beserta Ikatan Keluarga Besar Papua Surabaya (IKBPS) di Rumah Dinas Kapolda Jatim, Senin malam kemarin.
Dalam acara yang bertema silaturahmi antara jajaran Forkopimda Jatim dengan IKBPS tersebut, Luki Hermawan bersama Khofifah sepakat akan menjaga warga termasuk mahasiswa asal Papua yang berada di Surabaya.
"Kita pastikan mereka bisa menjalankan aktivitasnya dengan normal di Jawa Timur baik itu yang bekerja atau sedang studi disini," ucap Khofifah.
Advertisement