Usut Fetish Jarik Mahasiswa Unair, Polda Buka Posko Pengaduan
Kepolisian Daerah Jawa Timur membuka posko pengaduan khusus bagi korban kasus kekerasan seksual dalam bentukĀ fetish kain jarik yang dilakukan mahasiswa jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga, Gilang Aprilian Nugraha.
Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko menyampaikan, posko pengaduan ini dibuka untuk memfasilitasi para korban. Sebab, ada 15 aduan yang masuk ke Unair namun tidak lengkap. Sekaligus untuk mempercepat proses penyelidikan karena kasus ini telah meresahkan banyak warga.
Posko pengaduan hasil kolaborasi antara Penyidik Ditreskrimsus Polda Jatim dengan Ditreskrimum Polda Jatim bisa dihubungi melalui nomor telepon 082143578532. "Kami sudah melakukan kolaborasi dengan Unair untuk membuka posko pengaduan. Ada 15 orang yang mengadu tapi masih sumir karena belum mencantumkan identitasnya secara jelas," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko di Polda Jatim, Surabaya, Senin 3 Agustus 2020.
Dibukanya posko pengaduan tersebut, kata mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat itu, untuk memberikan jalur khusus sehingga korban bisa terlindungi dan bisa dirahasiakan identitasnya untuk program perlindungan saksi awal.
Seperti dikabarkan sebelumnya, kasus ini muncul setelah salah satu korban melalui akun Twitternya @m_fikris menyampaikan pengalamannya. Dalam akun disebutkan jika korban dijadikan bahan untuk memenuhi fantasi seksual dari pelaku. Di mana, korban disuruh membungkus diri menggunakan kain jarik lalu diikat dengan tali atau lakban, dengan waktu berjam-jam. Selama itu pula, korban harus mau didokumentasikan sebagai bukti yang dikirim secara daring kepada pelaku.
Berdasar informasi, pelaku melancarkan aksinya dengan motif untuk menyelesaikan tugas akhir. Sehingga, para mahasiswa baru yang menjadi korban itu, mau memenuhi permintaannya.
Di sisi lain, terdengar kabar juga saat ini pelaku tengah pulang ke kampung halamannya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Namun, berkali-kali dicoba hubungi oleh tim investigasi dari Unair, tak ada jawaban dari pelaku.
Advertisement