Polda Bantah Ada Ribuan Massa Asal Jatim Berangkat ke Jakarta
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) tidak melakukan sweeping terhadap pergerakan massa dari Jatim yang berangkat ke Jakarta, jelang aksi mengawal putusan sidang sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan tidak melakukan sweeping lantaran polisi yakin masyarakat Jatim tak akan terprovokasi ajakan ke Jakarta.
"Kami tidak melakukan sweeping, karena masyarakat sendiri sudah sadar kok. Kecuali kemarin terpovokasi kabar berita hoaks di media sosial," kata Barung, saat dihubungi, Selasa, 25 Juni 2019.
Barung juga membantah kabar yang menyebutkan ada ribuan masyarakat Jatim yang tengah bergerak menuju Jakarta. Bahkan, menurutnya hal itu adalah informasi yang tak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Tidak ada pergerakan (massa) itu. Enggak bisa dipertanggungjawabkan, sumber enggak jelas. Kapolda Jatim sudah menyampaikan enggak ada yang bergerak," kata dia.
Kata Barung, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan selama ini juga telah melakukan upaya persuasif dengan sejumlah tokoh masyarakat, kiai dan ulama untuk menghalau pergerakan massa ke Jakarta.
"Selalu bergandengan sama ulama dan kiai," ujar Barung.
Sebelumnya, cucu salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Wahab Hasbullah yaitu KH Solachul Aam Wahib Wahab atau Gus Aam, mengatakan ada belasan ribu relawan Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno, asal Jawa Timur, tengah dalam perjalanan menuju DKI Jakarta.
"Jadi Insyaallah sekitar 10 ribu dari PA 212, yang dari relawan (Prabowo-Sandi) Jatim ada 1000 orang, jadi totalnya 11.000 orang," kata Gus Aam, saat dikonfirmasi, Senin, 24 Januari 2019.
Gus Aam mengatakan ribuan massa tersebut bertolak dari berbagai wilayah di Jatim ke Jakarta, mulai hari ini. Mereka menggunakan berbagai moda transportasi, dari bus, kereta hingga kendaraan pribadi.
Tak hanya para relawan, Gus Aam menambahkan, sejumlah kiai asal Jatim ayang telah lebih dulu berangkat menuju Jakarta, seperti dirinya yang telah tiba di Ibu Kota.
"Sudah banyak Kiai-kiai Jatim yang sudah di Jakarta, saya juga sudah di sini (Jakarta) untuk mengawali," kata Gus Aam, yang juga Ketua Barisan Kiai dan Santri Nahdliyin (BKSN).
Ia menyebut keberangkatan massa tersebut dipastikan berlangsung aman dan kondusif tanpa ada pencegahan dari aparat kepolisian, berbeda dengan ketika jelang pengumuman hasil pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) 21-22 Mei lalu. (frd)