Polarisasi Peradaban Dunia Baru
Media Barat memberikan gambaran terhadap komunitas internasional yang bersifat bipolar, satu pihak terdiri dari Amerika Serikat (Utara), Eropa Barat, Australia, dengan kekuatan inti Anglo Saxon berhadapan pihak lain yang terdiri dari negara- negara diluar negara negara tersebut.
Sebagaimana terlihat dari foto peta di bawah ini.
Pandangan tersebut bukan suatu hal yang berdiri sendiri, tetapi merupakan refleksi dari hasil proses globalisasi yang sejak awal dikendalikan oleh Anglo Saxon - Eropa Barat. Peradaban Anglo Saxon (AS, Britania Raya, Australia) memposisikan diri sebagai pemimpin peradaban dunia yang akan berusaha mengendalikan bangsa diluar mereka.
Konflik peradaban masih berproses, tampaknya Anglo Saxon yang dipimpin AS/Inggris menganggap peradaban lain lebih rendah kadar - kekuatan - daya saingnya sehingga berasumsi telah menjadi pemenang.
Tuhan menciptakan manusia menjadi berbagai suku bangsa dan ras beserta beragam peradaban yang menyertainya. Perbedaan atau keaneka ragaman adalah keniscayaan, sehingga upaya memaksakan penyeragaman akan selalu gagal. Selama ini yang terjadi adalah transformasi nilai nilai peradaban dan tidak akan ada suatu jenis peradaban yang menelan peradaban lain.
DR KH As'ad Said Ali
Pengamat Sosial Politik, tinggal di Jakarta.
Advertisement