Polarisasi Dukungan Politik, Haedar: Tak Boleh Rusak Kejamaahan Muhammadiyah
“Muhammadiyah sudah matang dalam berpolitik. Sehingga, dinamika politik yang ada justru harus menjadi hikmah yang menguatkan realisasi tujuan Muhammadiyah," kata Haedar Nashir.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir berpesan kepada warga Muhammadiyah untuk dapat mengerakkan organisasi dengan optimal, membangun jaringan yang luas dan kuat.
“KH Dahlan dulu gemar membangun jaringan dan komunikasi dengan berbagai pergerakkan dan tokoh. Meski beda faham dan aliran, tanpa kehilangan identitas perjuangan dirinya,” tutur Haedar, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Selasa (3/7/2018).
Bahkan, lanjut Haedar, Bung Karno pun menyatakan selalu 'ngintil' KH Dahlan, karena pikiran dan sikap nya menjadi panutan dan maju.
“Muhammadiyah adalah gerakan Islam, gerakan dakwah, gerakan tajdid, serta gerakan perjuangan di segala bidang. Jiwa harakah (gerakan) harus tumbuh pada setiap warga Muhammadiyah,” imbuh Haedar.
Sebelumnya, pada Sabtu (30/6) ia menghadiri Silaturahim Idul Fitri 1439 H Keluarga Besar Muhammadiyah Jawa Barat (Jabar) bertempat di di Komplek Pendidikan Muhammadiyah Jalan Banteng Dalam, Bandung.
Sementara berkaitan dengan dinamika politik yang ada di negara Indonesia termasuk di Jawa Barat, Haedar mengatakan polarisasi dukungan atau pemihakkan tak boleh merusak kejamaahan Muhammadiyah.
“Muhammadiyah sudah matang dalam berpolitik,” tegas Haedar.
Sehingga, dinamika politik yang ada justru harus menjadi hikmah yang menguatkan realisasi tujuan Muhammadiyah.
“Silaturahim dieratkan kembali. Politik adalah kekuatan dakwah, jangan sebaliknya, dakwah dirusak oleh politik,” pungkas Haedar. (adi)
Advertisement