Polandia, Kuda Hitam atau Tunggangan Para Pemenang?
Timnas Polandia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Capaian mereka yang terus meningkat pada gelaran Euro dalam beberapa tahun terakhir sebagai bukti bahwa grafik performa Polandia terus menanjak. Tak sedikit yang percaya Polandia bakal menjadi kuda hitam yang berpotensi membuat kejutan.
Setelah gagal lolos dari fase grup di Euro 2012, Polandia membuat publik berdecak kagum ketika mereka tampil cantik untuk lolos ke perempat final Euro 2016 di Prancis. Sayang, di perempat final langkah mereka dihentikan Portugal yang akhirnya menjadi juara.
Pada gelaran Euro 2020 kali ini, Polandia lolos ke putaran final berkat posisi ketiga di ajang UEFA Nations League. Timnas Polandia berhasil lolos sebagai Juara Grup G di babak kualifikasi. Timnas Polandia berhasil meraih 25 poin dari 10 pertandingan. Total mereka mencatatkan delapan kali kemenangan, sekali imbang, dan sekali kalah.
Ini menjadi bekal kuat bagi mereka untuk membuat kejutan di ajang empat tahunan tersebut. Ditunjang skuad yang lebih mumpuni, Polandia tentu ingin menapaktilasi Yunani yang berhasil menjuarai Euro 2004 di Portugal meski sejak awal tidak diunggulkan.
Adapun potensi yang dimiliki Polandia sebagai berikut:
Perubaya Gaya Main
Dalam beberapa gelaran Euro sebelumnya, Polandia identik dengan gaya permainan yang cenderung bertahan. Namun, dengan skuad yang lebih mumpuni, gaya permainan Polandia kini telah berubah.
Dari yang sebelumnya lebih mengutamakan serangan balik, kini pelatih Polandia Paulo Sousa mengusung formasi 4-4-2 yang bisa bertransformasi menjadi 3-4-3 saat menguasai bola.
Dengan formasi tersebut, Sousa lebih menitikberatkan tekanan yang lebih tinggi dan penguasaan bola lebih besar. Artinya, Polandia sekarang lebih agresif dan kuat dalam menyerang.
Pemain Kunci: Robert Lewandowski
Robert Lewandowski merupakan sosok di balik kesuksesan Polandia sejauh ini. Penghargaan Ballon d’Or 2020 yang diterimanya adalah pengakuan atas kualitasnya. Sampai saat ini, banyak pihak yang menilai pemain Bayern Munchen itu masih striker terbaik di dunia.
Lewandowski adalah pencetak gol terbanyak sepanjang masa untuk timnas Polandia (66 gol) dan juga pemain dengan caps terbanyak (119). Seperti halnya pada dua gelaran EURO sebelumnya, 2012 dan 2016, Polandia masih menjadikan Lewandowski sebagai senjata utama untuk merobek jala lawan.
Pelatih: Paulo Sousa
Semasa jadi pemain, Paulo Sousa merupakan pemain yang hebat. Dia memenangkan Liga Champions UEFA bersama Juventus dan Borussia Dortmund. Pria asal Portugal itu juga ambil bagian dalam dua final EURO sebagai pemain dengan Portugal (1996 dan 2000). Sementara sebagai pelatih ia memiliki pengalaman segudang setelah malan melintang di berbagai negara, termasuk Inggris, Italia, Israel, Swiss dan Hongaria.
Pemain yang Dinantikan Kiprahnya: Piotr Zieliński
Nama Piotr Zielinski memang tak setenar Lewandowski. Namun kiprah gelandang Napoli itu patut dinantikan karena sedang berada di puncak performa. Dia datang ke Euro setelah menjalani musim yang sangat bagus di Serie A. Wajar bila kemudian Zielinski memiliki ekspektasi sangat tinggi bersama Timnas Polandia.
Selama beberapa tahun terakhir, ia dianggap sebagai pemain Polandia berikutnya yang berpeluang meledak di kancah internasional. Yang menggembirakan, dia mencetak gol dalam pertandingan persahabatan terakhir mereka melawan Islandia. Ini bisa menjadi pertanda baik bagi dirinya dan Polandia.
Peluang Polandia
Polandia bukan salah satu favorit pada Euro kali ini kendati memiliki Lewandowski. Banyak yang meyakini bahwa mengulang hasil terbaik di Euro 2016 (ke perempat final) akan menjadi pencapaian bagus bagi mereka. Sebab, ada banyak timnas negara lain yang lebih berpeluang mengangkat trofi. Kecuali anomali 2004 terjadi lagi ketika Yunani secara mengejutkan menjungkirkan prediksi dengan mengalahkan Portugal di final.
Namun satu hal yang pasti, mereka tidak akan menjadi tunggangan para pemenang. Polandia tak akan sekadar numpang lewat.
Skuad 25 pemain terakhir
Kiper : ukasz Fabiański (West Ham), ukasz Skorupski (Bologna), Wojciech Szczęsny (Juventus)
Bek : Jan Bednarek (Southampton), Bartosz Bereszyński (Sampdoria), Kamil Glik (Benevento), Michał Helik (Barnsley), Tomasz Kędziora (Dynamo Kyiv), Kamil Piątkowski (Raków Częstochowa), Tymoteusz Puchanabus (Lechie Pozstochowa), Tymoteusz Puchacz (Lechie Pozstochowa), Lokomotiv Moskow)
Gelandang : Paweł Dawidowicz (Verona), Przemysław Frankowski (Chicago Fire), Kamil Jóźwiak (Derby), Mateusz Klich (Leeds), Kacper Kozłowski (Pogoń Szczecin), Grzegorz Krychowiak (Lokomotiv Moskva), Karol Linetty (Torino) Brighton), Przemysaw Płacheta (Norwich), Piotr Zieliński (Napoli)
Pemain depan : Dawid Kownacki (Fortuna Düsseldorf), Robert Lewandowski (Bayern), Karol Swiderski (PAOK), Jakub Świerczok (Piast Gliwice)