Downing Street 10 Sabtu lalu. "Itulah yang bikin bingung kita semua. Boris Johnson itu tukang kibul. Suka omong besar saja," jawabnya. Minggu ini isu perbatasan itu kalah viral. Tenggelam oleh isu dadakan yang dilancarkan Johnson: pembekuan parlemen. Boris Johnson membekukan DPR. Pinjam tangan Ratu Elizabeth II (Lihat DI's Way: Celah Sempit). Lawan Johnson menganggap, pembekuan parlemen itu sebagai kudeta. Atau pembunuhan demokrasi di negara perintis demokrasi. Mereka menggugat Johnson ke pengadilan. Sidangnya berlangsung hari ini. Johnson balik mengancam: kita selesaikan lewat Pemilu saja. Pemilu dadakan. Tanggal 15 Oktober bulan depan. Hanya dua minggu sebelum Brexit. Di Pemilu itu Johnson yakin menang. Saya pun hampir gembira. Ketika Boris Johnson lewat di depan saya. Di dekat Downing Street. Ternyata ia hanya mirip Boris Johnson: wajahnya, warna rambutnya, potongannya, postur tubuhnya --semua mirip Boris Johnson. Hanya saja ia naik sepeda. Saya pun naik ke boncengan sepedanya. Di tengah puluhan ribu pendemo. Ternyata Boris Johnson yang bersama saya ini masuk golongan anti Boris Johnson.(Dahlan Iskan) Brexit Uni Eropa Ratu Elizabeth