Pokdarwis di Banyuwangi Ikut Amankan KTT G20 di Bali
Puluhan pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Banyuwangi siap mendukung pengamanan KTT G20 yang akan digelar di Bali pada 15-16 November 2022 nanti. Anggota Pokdarwis akan memperketat pengawasan pada wisawatan yang menggunakan jasa wisata ke wilayah Pulau Tabuhan dan Menjangan.
Komitmen dukungan Pokdarwis ini disampaikan dalam aksi damai pernyataan sikap yang dilakukan di kawasan Pantai Boom, Banyuwangi, Selasa, 8 November 2022. Aksi ini, diikuti puluhan orang yang merupakan anggota Asosiasi Pokdarwis Banyuwangi.
“Kami akan mengadang siapapun, kelompok manapun yang mencoba-coba untuk membuat ketidakamanan, tidak kondusif, di saat KTT G20 ini berjalan di Bali,” jelas Ketua Asosiasi Pokdarwis Banyuwangi, Abdul Azis.
Azis menambahkan, di kawasan pesisir Banyuwangi, terdapat banyak destinasi wisata yang melayani penyeberangan ke Pulau Tabuhan dan Pulau Menjangan. Menurutnya, Pulau Menjangan sudah masuk wilayah Bali.
Oleh karena itu, seluruh Pokdarwis akan melakukan langkah kongkret untuk mendukung keamanan dengan meningkatkan pengawasan pada para wisatawan. “Artinya, SOP itu harus lebih diperketat, termasuk pemeriksaan KTP, pemeriksaan barang-barang yang dibawa,” tegasnya.
Dia mengaku sudah melakukan sosialisasi dengan Pokdarwis pengelola destinasi wisata khususnya pada Pokdarwis yang mengelola destinasi wisata yang melayani trip-trip penyeberangan ke Pulau Menjangan dan Pulau Tabuhan. Langkah ini dilakukan agar tidak terjadi kecolongan.
“Takut kecolongan. Karena ada jalur tikus yang tidak diantisipasi. Tapi dengan kesadaran pelaku wisata saya yakin itu akan menjadi lebih aman,” tegas pria yang juga Ketua Pokdarwis Pesona Bahari Grand Watu Dodol ini.
Lebih jauh dia menjelaskan, saat ini dunia wisata baru mulai menggeliat lagi setelah dihantam badai COVID-19. Dia berharap KTT G20 berjalan dengan aman. Sebab, jika pelaksanaan KTT ini tidak berjalan lancar, para pengelola destinasi wisata khawatir akan memberikan dampak pada ekonomi masyarakat. Terutama penggerak pariwisata.
“Jadi walaupun kami dari kelompok-kelompok paling bawah kami juga peduli. Karena, keamanan di pariwisata itu menjadi hal yang sangat penting,” terangnya.
Setelah KTT G20 di Bali selesai, pelaku wisata di Banyuwangi berharap delegasi Negara-negara peserta G20 bisa berwisata di Banyuwangi. Oleh sebab itu, harus diciptakan suasana yang aman dan nyaman. Sehingga dia dan seluruh anggota Asosiasi Pokdarwis di Banyuwangi berkomitmen untuk turut serta mengamankan KTT G20 di Bali. “Sehingga nanti kunjungan wisatawan baik dari mancanegara maupun domestik semakin banyak di Banyuwangi,” pungkasnya.