Pohon Tumbang Tewaskan Pasutri, Pemkot: Kami Kecolongan
Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Pemkot Surabaya menjadi pihak yang bertanggung jawab atas tumbangnya sejumlah pohon di wilayahnya hingga menyebabkan korban jiwa. Hal itu terjadi pada saat hujan deras disertai angin kencang.
"Ya, kami kecolongan dalam masalah ini. Karena pohonnya itu bukan pohon yang seharusnya kita prediksi tumbang. Dia bukan buah pohon Sono (Angsana) lo, itu Pohon Cemara. Kalau Pak Hendri tadi ngomong angsana, saya revisi, itu bukan angsana," ucap Kepala Seksi Ruang Terbuka Hijau, Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Rochim Yuliadi di Kantor Pemkot Surabaya, Jumat 10 Januari 2020.
Rochim menyebut, pohon Cemara harusnya lebih kuat daripada Pohon Angsana. Ia pun menilai, bila ada pohon yang rawan tumbang bisa terlihat ciri-cirinya.
"Sebenarnya kelihatan, akarnya kelihatan tumbuh. Terus dalamnya keropos, lebih karena umurnya sudah lama. Jadi kami sekarang fokus memangkas pohon yang sudah rawan tumbang," ujarnya.
Rochim menyatakan, pemangkasan pohon di Surabaya, ada tanggung jawab di setiap zona. Zona tersebut terbagi di dalam enam rayoon.
"Ada Rayoon Timur 1, Timur 2, Barat, Selatan, Utara, dan Pusat. Di setiap rayoon punya tanggung jawab di wilayahnya masing-masing, dan ada korlap untuk survei/monitoring, cuma memang kita fokusnya di jalan utama," katanya.
Rochim membeberkan, selama tahun 2020 ini, hingga tanggal 9 Januari, sudah ada 854 pohon yang telah diranting oleh DKRTH.
"Kami merantingi 160-175 pohon per-hari. Itu target DKRTH. Itu semua including, termasuk jalan utama dan pemukiman. Kalau di Pemukiman, pemangkasan pohon harus melalui surat pengajuan dari camat/lurah setempat," kata dia.
Diketahui sebelumnya, pada Senin, 6 Januari 2020, hujan deras diikuti angin kencang di Kota Surabaya menyebabkan banyak pohon tumbang dan menimbulkan korban jiwa pengendara motor.
Dua korban jiwa, yakni Tan Tiong Tjing dan Lisa (pasutri) tertimpa pohon di Jalan Johor, Surabaya (dekat kantor Gubernur Jatim).
Dari data yang diterima ngopibareng.id dariKepala Operasional PMK Surabaya, Bambang Vistadi, pohon yang menimpa korban merupakan jenis Pohon Angsana (Sono) dengan tinggi 10 meter dan berdiameter 40 CM.