Pohon Tabebuya Bermekaran di Jalan Protokol Surabaya, DLH Urus Sampah Organiknya
Pohon-pohon tabebuya terlihat mulai bermekaran di sejumlah jalan protokol yang ada di Kota Surabaya, beberapa waktu belakangan. Mekarnya bunga-bunga pada pohon tersebut biasanya menandakan musim hujan akan tiba. Kondisi itu juga diikuti upaya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dengan antisipasi sampah guguran bunga yang berpotensi menumpuk di ruas jalan.
Berdasarkan pantauan Ngopibareng.id, bunga-bunga dari pohon-pohon tabebuya yang berdiri tegak di sepanjang Jalan Dr. Ir. Soekarno (MERR), Kecamatan Gunung Anyar terlihat mekar dan berjatuhan di sepanjang jalan yang dilalui kendaraan.
Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Moch Rokim mengatakan, fenomena mekarnya bunga dari pohon tabebuya ini adalah sesuatu yang lumrah terjadi menjelang penghujung tahun.
Totalnya ada belasan ribu pohon tabebuya yang tumbuh di Kota Pahlawan dengan berbagai warna yang memikat. Varian pohon tabebuya pun bermacam-macam, ada yang kelopak bunganya berwarna kuning pun putih.
Walaupun terlihat menambah estetika kota, keberadaan bunga-bunga pohon tabebuya yang berjatuhan itu menambah jumlah sampah organik yang dihasilkan. Oleh sebab itu, Rokim mengungkapkan, pihaknya tengah melakukan langkah antisipasi supaya kecantikan kota yang terjadi sekarang ini, tidak menyebabkan kebersihan kota menjadi terabaikan.
"Kita terjunkan tim tambahan bantuan atau sweeper untuk berjaga dan berkeliling, selain ada petugas pasukan kuning yang biasanya memang bertugas untuk menyapu jalanan protokol," ucapnya, Jumat 11 Oktober 2024.
Rokim juga menerangkan, DLH Kota Surabaya sudah menyiapkan lima tim yang diterjunkan untuk mengantisipasi tumpukan daun dan kelopak bunga tabebuya yang berjatuhan. Namun, hingga saat ini hanya tiga sampai empat tim yang baru aktif terjun ke lapangan. Sebab, kondisi sebenarnya di lapangan, belum semua pohon tabebuya bermekaran secara sempurna.
"Selain itu, untuk pasukan kuning semisal titik Gunung Anyar, jika terlihat ada banyak daun yang gugur dan petugas kita tidak ngatasi, kita tambah dari sekitar area sana untuk bantu membersihkan. Jadi kita optimalkan agar keindahan tabebuya yang bunganya bermekaran ini tetap indah tanpa adanya guguran daun atau bunga yang malah membuat kurang estetik jalanan protokol," pungkasnya.
Advertisement