Pohon Natal Gereja Kristus Raja Surabaya dari Benda Kesenian
Topeng, kain batik, pecut kuda lumping dan beragam benda kesenian dari berbagai daerah di Indonesia, dirangkai menjadi pohon Natal yang dipamerkan di Gereja Kristus Raja Surabaya.
Ketua Panitia Natal Gereja Kristus Raja, Rosarita Puspa Wungu mengatakan pohon Natal tahun ini melambangkan persaudaraan.
"Persaudaraan meliputi banyak hal. Kai ini kebetulan kami mengangkat kebersamaan dengan kesenian yang mencakup hampir dari seluruh wilayah di Indonesia, antara lain dari Jawa, Bali, Sumatera, Papua, Kalimantan, Jateng dan Jatim," kata Rosa, Jumat, 24 Desember 2021.
Selain topeng dan beberapa benda kesenian lainnya, pohon Natal ini juga dihiasi kain batik parang dan tiga naga. Menurut Rosa, hal tersebut melambangkan keberagaman antar umat beragama.
"Karena di gereja kami juga banyak etnis Chinese. Kami benar-benar menginginkan kita saling mendukung, bersatu, bersama," imbuhnya.
Di samping pohon Natal dari beragam benda kesenian ini, ada pula Keluarga Kudus dan Maria yang dibuat menggunakan kain tenun. Hal ini juga melambangkan Indonesia dengan keragamannya.
Rosa berharap adanya pohon Natal ini sebagai lambang persaudaraan umat beragama di Indonesia.
"Pohon Natal persatuan persaudaraan ini akan mendukung kami dan kami akan merangkul semua dari kesenian, ormas, mana pun kami bersatu membangun Indonesia lebih maju dengan Bhinneka Tunggal Ika," tambahnya.
Terakhir, ia pun menjelaskan, beberapa benda kesenian yang digunakan pada pohon Natal dan daerah asalnya. Ada hiasan kepala (topeng) dari Batak, Kipas dari Bali, Kuda Lumping dari Kediri, Batik dari Jateng dan Jatim, tameng dan Papua dan banyak lainnya.