PNM Mekaar Target17 juta Perempuan Jadi Nasabah Pada 2023
PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) mentargetkan 17 juta orang untuk menjadi nasabah dalam program PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar). Dari tahun ke tahun, layanan permodalan berbasis kelompok untuk kalangan perempuan ini terus tumbuh jumlah nasabahnya.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menyatakan, transaksi masing-masing nasabah PNM Mekaar ini rata-rarta antara Rp4 sampai Rp5 juta. “Kalikan saja Rp4 sampai Rp5 juta, total itu dananya,” jelasnya usai menghadiri acara BUMN Bersama Keluarga Pekerja di Banyuwangi, Kamis, 9 Februari 2023.
Di Banyuwangi, menurutnya, saat ini terdapat 150 ribu nasabah. Untuk tahun 2023 khusus untuk Banyuwangi jumlah nasabah ditargetkan bertambah menjadi 160-200 ribu nasabah. “Artinya dua dari tiga keluarga di Banyuwangi itu (nasabah) PNM Mekaar,” tegasnya.
Dia menyebut, sejak tahun 2019, jumlah nasabah PNM Mekaar terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan saat Indonesia dilanda pandemic covid-19, jumlah nasabah PNM Mekaar tetap tumbuh. Dijelaskannya, pada tahun 2019, jumlah nasabah PNM Mekaar sekitar 5 juta orang. Saat ini, tercatat sudah 14 ribu orang. “Berarti 9 juta pertumbuhannya,” tegasnya.
Pada masa pandemic, menurutnya, PNM Mekaar menjadi salah satu yang menopang perekonomian Indonesia. Sebab, kata Dia, perekonomian Indonesia bisa bertahan karena yang level terbawah diberikan pembiayaan untuk menjalankan atau memulai usaha.
“Itu kayak kita kasih lapangan pekerjaan karena bisa usaha, bisa buka warung, kan dia bisa berwirausaha,” tegasnya.
Dia menyebut, PNM Mekaar ini hanya untuk kalangan perempuan khususnya ibu-ibu. Tidak terkecuali istri dari pegawai BUMN. Menurutnya, PNM Mekaar tidak memerlukan jaminan seperti layanan permodalan lainnya. Dan untuk modal yang diberikan menggunakan sistem tanggung renteng. “Nyicilnya bisa seminggu atau dua mingu sekali,” jelasnya.
Dia menjelaskan, Jawa menjadi wilayah yang pertumbuhan nasabah PNM Mekaar paling tinggi. Mulai Jawa Timur, Jawa Tengah hingga Jawa Barat seluruhnya tumbuh dengan baik. PNM Mekaar ini juga mencatat tingkat non-performing Loan (NPL) atau permasalahan pada proses pembayaran pinjaman yang kecil. “Kecil banget NPL-nya, 0,9 nasional,” ujarnya.
Advertisement