PMK Sebut Ruangan Bekas Studio Jadi Penyebab Delapan Korban Meninggal di Kebakaran Kebalen
Pemadam kebakaran Kota Surabaya menyebut penyebab adanya banyak korban yang dalam kebakaran di rumah kos kawasan Kebalen Kulon Surabaya diakibatkan adanya bahan kedap suara yang berasal dari salah satu ruangan yang menjadi bekas studio.
Kepala Bidang Operasional Pemadam Kebakaran, Surabaya Bambang Vistadi mengakatan penyebab banyaknya korban meninggal dari ruangan bekas studio yang kedap suara. Karena salah satu bahan untuk meredam suara salah satunya adalah rockwool terbuat dari serat mineral bebatuan sehingga serbuknya dapat mengganggu pernapasan.
"Kemungkinan dari delapan hanya, ada lima orang menghisap asap karena asap berbahaya dari ruangan bekas studio. Karena perlu kita tahu, ruangan kedap suara itu ada bahan yang cukup berbahaya jika dihisap mumgkin bikin sakit, dan kemungkinan mereka meninggal menghirup asap itu," kata Bambang saat dihubungi ngopibareng.id, Kamis 31 Mei 2018.
Selain itu, Bambang mengatakan, bahwa jalur evakuasi di rumah kos tersebut terbilamg cukup rumit. Dengan hanya ada pintu masuk di bawah dari parkir sepeda motor lalau naik ke tangga.
Sehingga dengan begitu petugas harus memutar mencari jalan lain, karena di lantai bawah ada mobil dan motor yang turut kebakar. Petugas pun mencoba memadamkan dari dua sisi bawah dan atas lewat jendela kecil.
"Memang pintu utamanya kan hanya dari bawah akses masuknya dan masuk ke belakang lewat tangga. Kalau kita memadamkan dari bawah itu terhalang dengan mobil yang terbakar sama sepeda motor yang terbakar. Sehingga teman-teman berupaya memadamkan mobil serta memadamkan atas lewat jendela kecil," katanya.
Dengan kejadian ini, delapan orang tewas, mereka adalah penghuni kos itu, di antaranya yakni penghuni kamar nomor 2 di lantai 1, yaitu bernama Noviyanti (28), beserta putranya Dita (2).
Lalu di lantai 2, dua di antaranya adalah penghuni kamar nomor 5, yaitu Tina Rismayanti, (30), dan bayinya, Bintang, yang masih berusia 3 bulan.
Selain itu korban meninggal juga merenggut satu keluarga yang menghuni kamar nomor 6 di lantai 2, yaitu terdiri dari suami-istri Aan (35) dan Yanti (39), beserta dua putranya Prabowo (8) dan Sen-sen (6). (hrs)