PMK Naik Tajam, Sehari 10 Sapi Terpapar Pemkab Lamongan Tutup Pasar Hewan
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak sapi di Lamongan mencapai 527 kasus, menyebar di 19 kecamatan. Sebanyak itu terdata dalam dua bulan terakhir.
Menurut catatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lamongan, peningkatan drastis terjadi Desember 2024. Sehari kenaikan penyebaran PMK ini bisa mencapai 10-15 ekor sapi.
Sebanyak kasus itu, 22 ekor di antaranya mati dan 133 ekor sembuh. Adapun yang dinyatakan potong bersyarat 26 ekor. Selebihnya masih dalam pengobatan.
"Kasus PMK di Lamongan masih berpotensi meningkat. Setidaknya sampai bulan Februari mendatang,” ujar Kepala Disnakeswan Lamongan, Shofiah Nurhayati, Jumat 10 Januari 2025.
Ia menjelaskan, wabah PMK di Lamongan hingga naik tajam cenderung disebabkan oleh faktor dari orang atau pedagang sapi yang mambawa virus yang setelah berinteraksi saat berdagang, kemudian masuk ke kandang sapi miliknya.
Faktor lainnya dari sapi yang dibeli langsung dicampur dengan sapi miliknya yang ada di kandang. Sehingga, sapi yang baru dibeli apabila terkana PMK otomatis menular.
"Mestinya sapi yang baru dibeli dari mana saja dipisahkan minimal selama 14 hari. Begitu diketahui sehat dan divaksin lebih dulu baru bisa dicampur,” terang Shofiah Nurhayati.
Karena itu, lanjut Shofiah Nurhayati, untuk menekan kenaikan PMK, Pemkab Lamongan segera mengambil langkah antisipasi, yakni melakukan biosecurity. Di antaranya dengan melakukan penutupan sementara pasar hewan di Tikung dan Babat. Karena penyebaran PMK lebih banyak terjadi di pasar hewan.
Selain itu, Disnakeswan Lamongan melakukan disinfektan, vaksinasi mandiri dan himbauan kewaspadaan kepada peternak.
"Pagi ini kami melakukan biosecurity di pasar hewan dan vaksinasi mandiri untuk menyelematkan hewan yang masih sehat," tutur Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, saat meninjau vaksinasi mandiri dan biosecurity di pasar hewan Tikung dan kandang ternak milik Haji Tarjo, Kecamatan Tikung.
Terkait vaksinasi mandiri, pedagang menengah ke atas membeli vaksin sendiri. Selanjutnya, petugas dari kesehatan hewan membantu vaksinasi. Vaksinasi ini dilakukan sejak seminggu lalu. Lokasinya di kandang ternak milik Tarjo, di Dusun Pule, Desa Bakalanpule, Kecamatan Tikung.
"Hingga saat ini, jumlah total ada 425 vaksin mandiri,” pungkas Shofiah Nurhayati.
Advertisement