PMK Menjalar ke Sapi Perah di Kabupaten Probolinggo
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang awalnya menyerang sapi pedaging, kini juga menjangkiti sapi susu (sapi perah) di Kabupaten Probolinggo. Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo melaporkan, sebanyak tujuh sapi perah mati akibat terjangkit PMK sementara 142 lainnya dilaporkan terduga (suspect) PMK.
Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, Maryoto mengatakan, kasus PMK terus bertambah. Dikatakan dari total populasi 7.700 ekor sapi perah di Kabupaten Probolinggo, 142 ekor di antaranya dinyatakan terduga PMK.
“Ini dari sapi perah saja, berbeda dengan sapi potong. Khusus sapi perah, populasinya berkumpul di Kecamatan Krucil,” kata Marwoto, Minggu, 29 Mei 2022.
Ketujuh sapi perah yang mati, kata Marwoto, tergolong sapi anakan. Ketujuh anakan sapi itu diduga kuat terinfeksi dari induknya ketika menyusu. Dari pemeriksaan dan perawatan medis akhirnya diketahui, matinya tujuh sapi anakan itu karena terjangkit PMK.
Marwoto menambahkan, sapi perah memang tergolong rentan terinfeksi PMK dibandingkan sapi-sapi lainnya. Karena itu Dinas Pertanian memfokuskan penanganan kasus PMK di kalangan peternak sapi perah di Kecamatan Krucil.
Sehingga jika ada gejala PMK pada sapi perah, peternak bisa langsung mengetahui dan secepatnya bersikap.
Polsek Turun ke Pasar Hewan
Jajaran Polres Probolinggo Kota (Polresta) kembali turun mengecek sapi-sapi yang diperjual-belikan di Pasar Hewan di Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih. Hal itu untuk mengantisipasi penyebaran PMK yang mulai merambah di kalangan peternak sapi di Kota Probolinggo.
Kapolsek Wonoasih, Kompol Sumarjo melalui anggotanya, Bripka Fauzan mengatakan, pedagang sapi maupun peternak yang akan membeli sapi agar berhati-hati berjual-beli sapi. “Periksa apakah sapi yang diperjual-belikan memiliki gejala PMK atau tidak,” katanya, Minggu, 29 Mei 2022.
Fauzan juga mengingatkan, para peternak diminta memperhatikan kesehatan sapi serta kebersihan kandang. “Jika sapi mengalami gejala aneh dan tidak wajar, sebaiknya peternak langsung melapor kepada dokter hewan, agar segera diambil langkah cepat,” katanya.
Seperti diketahui, sapi bergejala PMK di antaranya mengalami demam tinggi, ternak tampak lemas tidak mau berdiri, air liur berlebihan dan mulutnya berbusa. Juga ada lepuh pada mulut dan kuku sapi. (*)