PMK Menggila, Pemprov Jatim Perketat Keluar Masuk Sapi di Jatim
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) kembali memperketat pergerakan keluar masuk sapi untuk menekan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kembali merebak. Berdasarkan data Dinas Peternakan Jawa Timur, periode November hingga Desember 2024 mencatatkan 6.072 kasus PMK, dengan angka kematian mencapai 282 ekor sapi.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menjelaskan bahwa Pemprov Jatim telah mengambil langkah-langkah strategis, termasuk memperketat mobilisasi hewan ternak di daerah perbatasan serta kabupaten/kota yang terdampak.
"Kami akan memperketat pengawasan keluar masuk sapi, baik antarprovinsi maupun antardaerah di Jatim yang memiliki kasus PMK," ujar Adhy melalui keterangan tertulis pada Sabtu, 4 Desember 2025.
Langkah Antisipasi: Pengobatan dan Vaksinasi Hewan Ternak
Untuk memerangi lonjakan kasus, Pemprov Jatim menggencarkan pengobatan terhadap hewan ternak yang sakit dan vaksinasi bagi hewan yang belum terpapar. Selain itu, koordinasi intensif dengan Kementerian Pertanian (Kementan) juga dilakukan untuk mempercepat penanganan kasus PMK.
"Dari sisi anggaran, kami menambahkan alokasi untuk vaksinasi dan pengobatan. Kami berharap langkah ini dapat mengurangi risiko kematian akibat PMK," tambah Adhy.
Sebaran Kasus PMK di Jawa Timur
Kepala Dinas Peternakan Jatim, Indyah Aryani, menyebutkan bahwa saat ini terdapat 30 kabupaten/kota di Jawa Timur yang terdampak PMK. Beberapa di antaranya adalah Kabupaten Kediri, Jember, Tulungagung, Ngawi, Kota Madiun, Pacitan, Pamekasan, Sumenep, dan Trenggalek. Daerah lainnya meliputi Bangkalan, Banyuwangi, Lumajang, Bondowoso, Jombang, Kota Malang, Gresik, hingga Kabupaten Blitar.
Untuk menekan penyebaran, pihak Dinas Peternakan telah mengintensifkan pengaturan lalu lintas ternak, biosekuriti, serta penyemprotan disinfektan di pasar ternak.
"Kami terus berupaya melakukan pengendalian lalu lintas ternak sebagai langkah pencegahan penularan massal, terutama untuk hewan yang keluar masuk Jatim," ungkap Indyah.
Advertisement