PMK di Lamongan: Sapi Terinfeksi di 19 Kecamatan Plus Kambing
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak di Lamongan, Jawa Timur, semakin menyebar. Tinggal menyisakan sepertiga dari sebanyak 27 kecamatan yang belum terinfeksi penyakit yang menyerang sapi dan kambing ini.
Dinas Peternakan Lamongan per Rabu, 1 Juni 2022 mencatat, ada tambahan tiga kecamatan yang tertulari PMK yakni Kecamatan Bluluk, Pucuk, dan Brondong. Lengkapnya, tercatat ada 19 kecamatan.
Seminggu lalu, tercatat di Kecamatan Sukorame, Babat, Sukodadi, Solokuro, Tikung, Sarirejo, Mantup,Turi, Kembangbahu, Sugio, Ngimbang, Sambeng, Modo, Paciran, Lamongan, dan Kedungpring.
Dari 19 kecamatan, terdapat 787 ekor sapi positif tertular dari jumlah populasi 1098 ekor. Yang dinyatakan sembuh sebanyak 169 ekor, mati 10 ekor dan terjual 44 ekor. Adapun sapi yang harus dipotong paksa sebanyak 6 ekor.
Tidak hanya pada sapi. Penularan PMK ternak kambing juga meningkat. Sebelumnya terdeteksi di tiga kecamatan yakni Kecamatan Kembangbahu, Tikung, dan Sugio. Kini sudah bertambah satu kecamatan lagi, yaitu Glgah.
Dari empat kecamatan itu, populasi yang tercatat sebanyak 49 ekor dan yang dinyatakan positif PMK sebanyak 24 ekor.
Tidak jauh beda dari sebelumnya, penyebab penularan dikarenakan faktor manusia. Bisa jadi dari para peternak yang saling bertandang ke kandang untuk berkomunikasi mencari informasi.
"Karena, peternak yang pernah berdekatan dengan peternak lain atau pernah di kandang milik peternak yang memiliki sapi atau kambing yang terkena PMK bisa menulari sapi atau kambing miliknya, " kata Medic Veterina Dinas Peternakan Lamongan, Rahendra.
Advertisement