Corona, PMI Susun Cara Agar Pendonor Tak Takut Sumbang Darah
Palang Merah Indonesia (PMI) Surabaya menerapkan langkah preventif untuk meminimalisir penyebaran virus corona. Hal tersebut dilakukan lantaran banyak pendonor yang mulai takut untuk diambil darahnya.
Kepala unit PMI Surabaya, Budi Arifah, mengungkapkan kalau sebelum adanya penyebaran covid-19, pihaknya sudah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk mensterilkan lokasi pengambilan darah.
“Jadi memang SOP sudah seperti itu, tapi lebih dioptimalkan kembali seperti (mesterilkan) makanan, sering cuci tangan, (memakai) masker, kami optimalkan,” katanya, Kamis, 19 Maret 2020.
Selain itu PMI Surabaya juga telah melakukan tindakan secara internal dan eksternal. Tindakan internal seperti menyemprotkan cairan disinfektan di setiap ruangan, serta staf yang selalu memakai alat perlindungan diri (APD).
Sedangkan upaya eksternal meliputi pemeriksaan suhu tubuh bagi pengunjung dan pendonor darah. Jika suhu tubuh di atas 37 derajat Celsius, PMI akan meminta mereka untuk minum air putih dan beristirahat sebentar.
“Istirahat sebentar untuk minum air putih kemudian beberapa saat diperiksa lagi suhunya. Kalau sudah memenuhi, dipersilahkan boleh masuk, itu salah satu juga untuk antisipasi,” terang, perempuan yang juga menjadi ketua di perkumpulan resus negatif di Surabaya itu.
Pihak PMI Surabaya pun, yang sebelumnya menerapkan sistem kerja dua shift, diperpanjang menjadi tiga shift. Dengan kata lain, kantor yang berlokasi di Jalan Embong Ploso tersebut, buka selama 24 jam.
“Kami juga akan buka pelayanan menjadi tiga shift, yang pertama jam 7 (pagi) sampai jam 2 (siang). Dilanjut jam 2 sampai jam 9 (malam), ada juga jam 9 sampai jam 7. Jadi kami akan buka selama 24 jam,” jelasnya.
Karena buka selama 24 jam, Budi mengimbau agar masyarakat tidak datang secara bergerombol. Ia menyarankan agar para pendonor datang pada jam yang terhitung sepi, yakni mulai pukul 21.00 malam hingga 07.00.
“Mohon untuk donor tapi seperti air mengalir, tidak berbondong-bondong. Nanti bisa komunikasi dengan saya dulu. Kami bisa menampung lima sampai 10 orang sekaligus,” ungkapnya.
Perlu diketahui, saat ini kebutuhan darah di PMI Surabaya menipis. Wakil Ketua Satu PMI Kota Surabaya, Tri Siswanto, mengatakan terjadi penurunan yang sangat signifikan. Biasanya seharinya bisa mendapatkan 450 pendonor, turun menjadi 180.
“Maka pendonor terkoreksi 60 persen. Paling banyak dicari sel darah merah dan sel darah putih” kata Tri, Kamis, 20 Maret 2020.
Advertisement