PMI Siap Bantu Jatim Lakukan Donor Plasma Convalescent
Palang Merah Indonesia (PMI) akan membantu Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur maupun tim kedokteran untuk melakukan upaya donor plasma convalescent dari mantan pasien terpapar virus corona atau Covid-19, maupun mereka yang hasil swabnya negatif namun rapid testnya reaktif.
“PMI siap untuk membantu penyediaan plasma yang sudah diseleksi kemudian dikerjakan (tim kedokteran) di oleh Rumah Sakit,” ungkap Ketua PMI Pusat, Muhammad Jusuf Kalla usai melakukan pertemuan dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu 17 Juni 2020.
Sementara itu, Gubernur Jatim mengatakan, bantuan dari PMI ini sangat penting karena telah memiliki alat untuk melakukan donor. Sehingga, dengan kerjasama ini diharapkan dapat mempercepat pelayanan perawatan terhadap pasien-pasien Covid-19.
“Kalau mereka setelah sembuh dari terkonfirmaai posisif, setelah tiga minggu mereka bisa dan kita mengajak mereka mendonorkan plasma darahnya, dan Pak JK (sapaan Jusuf Kalla) meberikan arahan agar PMI bisa membantu itu karena peralatan ada di PMI. Nanti akan berkoordinasi dengan rumah sakit yang akan menggunakan itu sebagai bagian dari terapi plasma darah,” kata Khofifah.
Khofifah menyampaikan, kebutuhan akan plasma convalescent ini menjadi sangat urgent bagi pasien-pasien yang masuk katagori berat dan sangat berat. Pemberian plasma ini diketahui dapat mempercepat kesembuhan pasien.
Karena terapi plasma convalescent kini banyak diinginkan oleh pasien, membuat kini Jatim kembali harus meminta kepada Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto yang memiliki cukup banyak stok plasma darah.
Sebagai informasi, terapi plasma convalescent merujuk pada pemberian plasma darah dari orang yang telah sembuh ke pasien lainnya yang dalam masa pengobatan untuk penyakit infeksi yang sama.
Plasma darah dari orang yang telah sembuh diperkirakan dapat membantu melawan SARS-CoV-2 karena memiliki antibodi yang telah dibentuk oleh pasien sembuh tersebut.
Terapi convalescent plasma ini sebenarnya bukan pertama kali digunakan untuk SARS-CoV-2. Sebelumnya terapi ini pernah digunakan dalam penanganan SARS, MERS, flu burung, dan hantavirus.
Untuk kasus covid-19, penerapan terapi ini pertama kali dilakukan di China dengan total pasien 17 orang dan menunjukkan keberhasilan terapi yang cukup tinggi.