PMI Kekurangan 1,1 Juta Kantong, Ayo Donor Darah
Banjarmasin: Secara nasional, Palang Merah Indonesia ternyata masih kekurangan 1,1 juta kantong darah. Untuk itu, diperlukan upaya menggenjot pendonor darah sukarela untuk memenuhi 4 juta jiwa lebih yang membutuhkan darah.
"Untuk mengatasi keadaan tersebut maka upaya penting menjadikan makin bertambah banyak pendonor darah secara sukarela di Indonesia karena banyak orang yang membutuhkan darah untuk perjuangan hidup mereka," ucapnya saat ramah tamah dengan PMI Kalimantan Selatan di Tree Park Hotel Banjarmasin, Minggu (20/8) malam.
Dikatakan, dari berbagai belahan dunia, hanya tujuh negara termasuk termasuk Indonesia yang menggunakan sistem donor terhadap kebutuhan darah bagi seseorang. Di luar itu, juga digunakan sistem jual beli.
Guna memenuhi kebutuhan darah penduduk dunia, di Perancis berdiri pabrik pembuatannya yang mereka ambil dari ari-ari. "Tetapi Palang Merah Internasional tidak merekomendasikan darah buatan eks pabrik di Perancis, karena tidak sama kandungan mutu dengan transfusi darah murni dengan sistem donor," ujarnya.
Mengutip pendapat Bung Karno, Muaz menyatakan bahwa Perhimpunan PMI merupakan inti kalbu dari Pancasila. "Pasalnya kegiatan PMI mencakup semua aspek dalam Pancasila," lanjutnya mengutip pendapat mendiang Presiden RI yang pertama itu, seraya menambahkan, dia menemukan pendapat tersebut pada perpustakaan di makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur.
Oleh karena itu, sementara orang ribut soal pengalaman Pancasila, PMI sudah sejak lama melaksanakan atau mengamalkannya, kata Muaz.
Ketua PMI Kalsel H Gusti Iskandar Sukma Alamsyah mengatakan, di provinsinya tercatat 135 DDS, namun untuk sementara baru sepuluh orang di antaranya yang menerima piagam penghargaan. Sedangkan untuk sisanya penyerahan piagam penghargaan pada kesempatan berikut atau Hari Ulang Tahun ke-72 PMI, 17 September mendatang. (azh)