PM Pakistan Positif Covid-19 Usai Vaksin
Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan dinyatakan positif Covid-19, pada Sabtu 20 Maret 2021, atau dua hari setelah menerima dosis pertama vaksin virus corona. Sebelumnya, peluncuran vaksinasi Covid-19 di Pakistan telah disambut dengan keraguan luas tentang vaksin.
Mengenai kondisi perdana menterinya, Menteri Kesehatan Faisal Sultan mengatakan, Imran Khan dalam keadaan sehat dengan batuk ringan dan demam dan mengisolasi diri di rumah. Ia menduga, perdana menteri berusia 68 tahun itu kemungkinan telah terinfeksi jauh sebelum dia mendapat suntikan vaksin pertamanya, pada Kamis 18 Maret lalu.
Faisal Sultan mengatakan kepada televisi lokal agar orang-orang tidak mengaitkan infeksi virus corona perdana menteri dengan vaksin, yang membutuhkan waktu untuk membangun antibodi.
Menteri kesehatan tidak mengungkap vaksin Covid-19 mana yang disuntikkan ke Imran Khan. Namun, vaksin yang diproduksi oleh China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) adalah satu-satunya yang tersedia di Pakistan.
Imran Khan, melalui penasihatnya, Shahbaz Gill menyatakan keprihatinan setelah hasil tes positifnya yang dapat menghalangi orang biasa untuk divaksinasi. Shahbaz Gill menduga, perdana menteri kelahiran 5 Oktober 1952 itu tidak menerapkan protokol kesehatan ketat.
“Ia terlihat menghadiri pertemuan rutin, seringkali tanpa mengenakan masker, mengalami gejala ringan,” ungkapnya.
Asad Umar, menteri yang bertanggung jawab atas operasi Covid-19 di negara itu, mengatakan dalam sebuah tweet bahwa pihaknya yakin perdana menteri telah terinfeksi sebelum vaksinasi. “Jadi mohon lakukan vaksinasi,” tambah Umar sebagaimana dilansir Reuters.
Keragu-raguan vaksin adalah hal biasa di Pakistan, yang merupakan salah satu dari dua negara di dunia di mana polio tetap endemik. Awal bulan ini, sebuah jajak pendapat menunjukkan bahwa keraguan terhadap vaksinasi Covid-19 juga tinggi di antara petugas kesehatan terutama terkait vaksin China.
Menurut angka yang dikeluarkan oleh pemerintah, 3.876 orang dinyatakan positif dalam 24 jam terakhir, jumlah infeksi harian tertinggi sejak awal Juli, menjadikan jumlah total infeksi di negara itu melampaui 620.000. Ada juga 42 kematian lagi, sehingga total menjadi 13.799.