PM Inggris Boris Johnson Mundur, Ini Isi Pidatonya
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson secara resmi mengumumkan mundur, pada Kamis 7 Juli 2022. Boris Johnson mengumumkan lengser sebagai Perdana Menteri Inggris di pintu kantornya, Downing Street Nomor 10.
Pengunduran diri Boris Johnson dilakukan setelah berbagai skandal yang terjadi di pemerintahannya. Ia kehilangan kepercayaan dari rekan-rekannya di Partai Konservatif dan kabinet. Sejumlah menteri di pemerintahan Boris Johnson mundur secara serentak.
Isi Pidato Boris Johnson
Dalam pidato resminya, Boris Johnson menyatakan terima kasih kepada rakyat Inggris yang telah memilih Partai Konservatif. Pria 58 tahun ini mengatakan Inggris akan bersiap memilih pemimpin baru yang harus dimulai dari sekarang. Pemilihan pengganti Boris Johnson akan diumumkan jadwalnya pekan depan.
"Sekarang jelas keinginan Partai Konservatif di parlemen bahwa harus ada pemimpin baru partai dan perdana menteri baru. Saya telah setuju dengan Sir Graham Brady, ketua anggota parlemen backbench kami, bahwa proses memilih pemimpin baru harus dimulai sekarang. Jadwalnya akan diumumkan minggu depan. Hari ini saya telah menunjuk sebuah kabinet untuk menjabat, seperti yang saya akan lakukan, sampai pemimpin baru itu ada," ungkapnya.
"Jadi saya ingin mengatakan kepada jutaan orang yang memilih kami pada 2019, banyak dari mereka memilih Partai Konservatif untuk pertama kalinya: 'Terima kasih atas mandat yang luar biasa itu, mayoritas Konservatif terbesar sejak 1987, bagian suara terbesar sejak 1979," sambung Boris Johnson.
"Dan alasan saya telah berjuang begitu keras dalam beberapa hari terakhir untuk terus menyampaikan mandat itu secara pribadi bukan hanya karena saya ingin melakukannya, tetapi karena saya merasa itu adalah pekerjaan saya, tugas saya, kewajiban saya kepada Anda untuk melanjutkan, melakukan apa yang kami janjikan di 2019," tuturnya.
"Dan tentu saja, saya sangat bangga dengan pencapaian pemerintah ini: dari menyelesaikan Brexit hingga menyelesaikan hubungan kita dengan benua selama lebih dari setengah abad. Merebut kembali kekuatan negara ini untuk membuat undang-undangnya sendiri di parlemen, membuat Inggris meluncurkan vaksin tercepat di Eropa sepanjang pandemi, jalan keluar tercepat dari penguncian, dan dalam beberapa bulan terakhir, memimpin Barat dalam menghadapi agresi Putin di Ukraina," sambung dia.